Dari grafik di atas dapat didiskripsikan bahwa perolehan nilai pada siklus II yang mendapat nilai 60–69 adalah 3 siswa, 70–79 adalah 1 siswa, 80–89 adalah 4 siswa, dan 90–100 adalah 16 siswa.Nilai rata–rata adalah 85 siswa yang memperoleh nilai tuntas adalah 21 siswa atau 90%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 3 siswa atau 10%.Selama perbaikan pembelajaran, peneliti diamati oleh Supervisor II. Supervisor II mencatat semua hasil temuannya.
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, peneliti berdiskusi dengan Supervisor II untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran.
Adapun keberhasilannya adalah partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran meningkat, peningkatan siswa dalam menyelesaikan tugas, dan hampir seluruh siswa antusias dalam, adanya peningkatan dari hasil evaluasi yang pada siklus I nilai rata–ratanya 66,67 pada siklus II menjadi 85 sedangkan prosentase ketuntasan pada Siklus I hanya 66,7% untuk siklus II prosentase ketuntasan meningkat menjadi 90%.Sedangkan kekurangannya adalah: masih ada 3 siswa (10%) yang belum mencapai KKM (•70).
Faktor penyebab adanya 3 siswa yang belum tuntas dikarenakan pada saat bereksperimen maupun dalam mengerjakan guru kurang membedakan perbedaan kemampuan secara individual.Pada siklus II ini peneliti hanya melakukan tindakan perbaikan berupa tugas berstuktur kepada ketiga siswa tersebut dengan harapan ketiga siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar Matematika untuk materi mengurutkan pecahan.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mapel Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar