Dari tabel di atas, secara empiris diperoleh fakta bahwa kemampuan menggunakan metode demonstrasi untuk memahami struktur bahan siswa setelah pelaksanaan tindakan penelitian siklus II melalui penerapan praktik menggunakan metode demonstrasi untuk memahami struktur bahan menunjukkan peningkatan daripada siklus I.
Pada siklus I, nilai rata-rata kemampuan menggunakan metode demonstrasi untuk memahami struktur bahan siswa kelas V adalah 71,4 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 90, nilai terendah 50 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 10 siswa (71,4 %).Pada siklus II kemampuan menggunakan metode demonstrasi untuk memahami struktur bahan siswa kelas II menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 73,6 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 100, nilai terendah 70 dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 14 siswa (100%), berarti hanya 0 siswa yang nilainya di bawah KKM.
Peningkatan kemampuan menggunakan metode demonstrasi untuk memahami struktur bahan siswa kelas V SDN Kwarasan 02 semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan tindakan kelas ini.
Jadi melalui penerapan praktik menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar konsep struktur bahan pada siswa kelas V SD semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel IPA
Sabtu, 29 Oktober 2016
Jurnal PTK SD kelas 5 mapel Matematika materi sifat bidang datar
Berdasarkan tabel di atas tentang hasil nilai ulangan matematika kondisi awal bagi siswa kelas V SD semester II Tahun Pelajaran 2013/2014ada 12 atau 60 % dinyatakan belum tuntas, nilai yang masih di bawah KKM 70 yaitu terdiri dari 12 siswa memperoleh nilai antara 66-75, dan 8 siswa memperoleh nilai antara 76-85. Nilai rata-rata kondisi awal yaitu 61,50.
Berdasarkan tabel di atas tentang hasil nilai dan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 20 siswa masih ada 6 siswa (30 %) yang memperoleh nilai di bawah KKM 70, yaitu terdiri dari 6 siswa memperoleh nilai antara 56-65.
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai tuntas di atas KKM sebanyak 14 siswa (70 %) yang terdiri dari 6 siswa memperoleh nilai antara 66-75, 7 siswa memperoleh nilaiantara 76-85,1siswa memperoleh nilai86-95.Nilai rata-rata ulangan pada siklus I yaitu 70.
Download Jurnal PTK SD kelas 5 mapel Matematika
Berdasarkan tabel di atas tentang hasil nilai dan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 20 siswa masih ada 6 siswa (30 %) yang memperoleh nilai di bawah KKM 70, yaitu terdiri dari 6 siswa memperoleh nilai antara 56-65.
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai tuntas di atas KKM sebanyak 14 siswa (70 %) yang terdiri dari 6 siswa memperoleh nilai antara 66-75, 7 siswa memperoleh nilaiantara 76-85,1siswa memperoleh nilai86-95.Nilai rata-rata ulangan pada siklus I yaitu 70.
Download Jurnal PTK SD kelas 5 mapel Matematika
Jurnal PTK SMA kelas 11 IPS mapel Akuntansi materi Laporan Keuangan
Penyajian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.
Hal ini terbukti pada nilai post tes diakhir siklus I nilai rata-rata siswa 76,64 dengan prosentase ketuntasan sebesar 76,97% terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 23,03% (prosentase sebelum siklus I yaitu 36,09%, prosentase siklus I 63,91%) peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 11,86 (sebelum siklus I yaitu 63,91, nilai siklus I 76,97). Dengan demikian indikator ketercapaian belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Hal ini menunjukkan siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru sebab adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang terbukti dengan nilai rata-rata mereka adalah 87,31 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100% melampaui indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%. Apabila dibandingkan dengan siklus I, prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 21,62% ( siklus I 76,97%, siklus II 100%), dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,95 (rata-rata nilai siklus I 76,64, nilai rata-rata siklus II 87,31).
Apabila dibandingkan dengan sebelum penerapan STAD, nilai rata-rata siswa siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,81 (sebelum penerapan STAD 63,91, siklus II 87,31) dengan peningkatan prosentase ketuntasan siswa sebesar 59,46% (sebelum penerapan 36,09%, siklus II 100%).
Download jurnal PTK SMA kelas 11 IPS mapel Akuntansi
Hal ini terbukti pada nilai post tes diakhir siklus I nilai rata-rata siswa 76,64 dengan prosentase ketuntasan sebesar 76,97% terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 23,03% (prosentase sebelum siklus I yaitu 36,09%, prosentase siklus I 63,91%) peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 11,86 (sebelum siklus I yaitu 63,91, nilai siklus I 76,97). Dengan demikian indikator ketercapaian belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Hal ini menunjukkan siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru sebab adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang terbukti dengan nilai rata-rata mereka adalah 87,31 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100% melampaui indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%. Apabila dibandingkan dengan siklus I, prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 21,62% ( siklus I 76,97%, siklus II 100%), dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,95 (rata-rata nilai siklus I 76,64, nilai rata-rata siklus II 87,31).
Apabila dibandingkan dengan sebelum penerapan STAD, nilai rata-rata siswa siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,81 (sebelum penerapan STAD 63,91, siklus II 87,31) dengan peningkatan prosentase ketuntasan siswa sebesar 59,46% (sebelum penerapan 36,09%, siklus II 100%).
Download jurnal PTK SMA kelas 11 IPS mapel Akuntansi
Rabu, 26 Oktober 2016
Jurnal PTK SMP kelas 8 mapel Bahasa Indonesia
Kategori kurang dengan nilai dibawah KKM dicapai oleh 27 siswa, 4 siswa nilainya cukup yaitu dengan kategori nilai antara 60-72, pada kategori baik dengan nilai 73 -84 terdapat 4 siswa. Sedang untuk kategori sangat baik dengan nilai 85 -100 pada tahap prasiklus ini belum bisa dicapai siswa.
Rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak berita ini ditentukan beberapa faktor yang melingkupi baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dari faktor anak sedangkan eksternal dari sarana prasarana dan lingkungan sekitar kelas.
Faktor internal yang mempengaruhi kurang berhasilnya pembelajaran menyimak kembali berita pada saat kegiatan prasiklus yaitu kurangnya konsentrasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran menulis berita .
Selain faktor internal juga faktor eksternal berasal dari penggunaan media pembelajaran. Pada kegiatan prasiklus penulis siswa disuruh menulis berita yang pernah di dengarnya baik dari radio maupun televisi dengan tema bebas. Pada pembelajaran prasiklus penulis belum menggunakan media audio visual.
Download Jurnal PTK SMP kelas 8 mapel Bahasa Indonesia
Rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak berita ini ditentukan beberapa faktor yang melingkupi baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dari faktor anak sedangkan eksternal dari sarana prasarana dan lingkungan sekitar kelas.
Faktor internal yang mempengaruhi kurang berhasilnya pembelajaran menyimak kembali berita pada saat kegiatan prasiklus yaitu kurangnya konsentrasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran menulis berita .
Selain faktor internal juga faktor eksternal berasal dari penggunaan media pembelajaran. Pada kegiatan prasiklus penulis siswa disuruh menulis berita yang pernah di dengarnya baik dari radio maupun televisi dengan tema bebas. Pada pembelajaran prasiklus penulis belum menggunakan media audio visual.
Download Jurnal PTK SMP kelas 8 mapel Bahasa Indonesia
Jurnal PTK SMP kelas 9 Mapel IPS
Berdasarkan hasi Penelitian Tindakan Kelas diatas prosentase ketercapaian pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus kedua,maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II bahwa melalui Strategi Pembelajaran Aktif model Everyone Is A Teacher dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar pada siswa Kelas IX-A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
Skor rerata aktifitas dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama keberanian siswa dalm mengemukan pendapat meningkat dari 70,33% menjadi 85,55% mengalami kenaikan sebesar 15,22%.
Skor rerata hasil belajar siswa pada siklus pertama sebesar 7,01% dan pada siklus kedua 7,80%, tergong baik demikian juga tentang penuntasan belajar pada ssiklus pertama 74,82% dan pada siklus kedua menjadi 89,96%.
Download Jurnal PTK SMP kelas 9 Mapel IPS
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
Skor rerata aktifitas dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama keberanian siswa dalm mengemukan pendapat meningkat dari 70,33% menjadi 85,55% mengalami kenaikan sebesar 15,22%.
Skor rerata hasil belajar siswa pada siklus pertama sebesar 7,01% dan pada siklus kedua 7,80%, tergong baik demikian juga tentang penuntasan belajar pada ssiklus pertama 74,82% dan pada siklus kedua menjadi 89,96%.
Download Jurnal PTK SMP kelas 9 Mapel IPS
Selasa, 25 Oktober 2016
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel Penjas Orkes
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Diduga melalui penerapan metode praktik unjuk kerja dapat meningkatkan prestasi belajar passing pada permainan bola voli pada siswa kelas V SD Negeri Gedangan 02 Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gedangan 02, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Gedangan 02 beralamat di Desa Gedangan, Kec.Grogol , Kabupaten Sukoharjo. Alasan pemilihan tempat penelitian adalah karena peneliti sebagai guru penjaskes di SD Negeri Gedangan 02, merasa perlu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anak didiknya.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel Penjas Orkes
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gedangan 02, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Gedangan 02 beralamat di Desa Gedangan, Kec.Grogol , Kabupaten Sukoharjo. Alasan pemilihan tempat penelitian adalah karena peneliti sebagai guru penjaskes di SD Negeri Gedangan 02, merasa perlu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anak didiknya.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel Penjas Orkes
Jurnal PTK SD kelas 5 mapel IPA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Tes Tertulis untuk ulangan harian pada tindakan prasiklus, ulangan harian siklus I dan ulangan harian siklus II .b) Non tes yang berupa chek list pernyataan proses belajar oleh siswa, pengamatan tentang aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan pengamatan teman sejawat.
Validasi data yang berupa hasil Hasil Belajar siswa yang merupakan data kwantitatif dan berbentuk kwalitatif yang meliputi hasil proses belajar siswa yang berupa hasil observasi aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dan pengamatan teman sejawat digunakan dengan teknik yang berbeda secara silang.
Selain itu juga digunakan pengecekan pada sumber yang berbeda.Pengulangan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat disamping juga apabila data yang diperoleh diragukan kebenarannya. Pengulangan dapat dilakukan dengan cara yang sama ataupun dengan cara yang berbeda. Triangulasi metode sangat diperlukan dengan pengecekan silang antara sesama guru mapel atau dengan guru yang lain agar diperoleh data yang akurat.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel IPA
Validasi data yang berupa hasil Hasil Belajar siswa yang merupakan data kwantitatif dan berbentuk kwalitatif yang meliputi hasil proses belajar siswa yang berupa hasil observasi aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dan pengamatan teman sejawat digunakan dengan teknik yang berbeda secara silang.
Selain itu juga digunakan pengecekan pada sumber yang berbeda.Pengulangan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat disamping juga apabila data yang diperoleh diragukan kebenarannya. Pengulangan dapat dilakukan dengan cara yang sama ataupun dengan cara yang berbeda. Triangulasi metode sangat diperlukan dengan pengecekan silang antara sesama guru mapel atau dengan guru yang lain agar diperoleh data yang akurat.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel IPA
Senin, 24 Oktober 2016
Jurnal PTK SD kelas 6 matel Matematika materi Luas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dalam pembelajaran 2 (dua) siklus, diperoleh hasil sebagai berikut:Hipotesis menyatakan: diduga melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokok Luas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran, pada siswa kelas VI SD Negeri Tiyaran 03 Tahun Pelajaran 2013/2014.
Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar materi pokokLuas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran,siswadalam pembelajaran pembelajaran Matematika dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 56 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 0 siswa (0%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 71,5 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 10 siswa (100%) pada siswa kelas VI SD Negeri Tiyaran 03semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokokLuas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran, siswadalam pembelajaran pembelajaran Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri Tiyaran 03Tahun Pelajaran 2013/2014.
Download jurnal PTK SD kelas 6 matel Matematika
Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar materi pokokLuas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran,siswadalam pembelajaran pembelajaran Matematika dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 56 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 0 siswa (0%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 71,5 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 10 siswa (100%) pada siswa kelas VI SD Negeri Tiyaran 03semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapan media gambar dan metode eksperimen dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokokLuas dan Volume Prisma Segitiga dan Tabung Lingkaran, siswadalam pembelajaran pembelajaran Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri Tiyaran 03Tahun Pelajaran 2013/2014.
Download jurnal PTK SD kelas 6 matel Matematika
Jjurnal PTK SD kelas 3 Mapel IPA materi Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup
Terbukti dari hasil perolehan data sebelum perbaikan siklus II yang memperoleh nilai 80 lebih hanya 20 anak setelah perbaikan pembelajaran menjadi 29 anak. Nilai 60 – 70 sebelum perbaikan 7 anak sesudah perbaikan (Siklus II ) 1 anak dan nilai kurang dari 60 sebelum perbaikan 10 anak sesudah perbaikan Siklus I hanya 1 anak.Data di atas membuktikan bahwa kegiatan proses pembelajaran IPA denganmenerapkan model pembelajaran picture and picturedalamkonsep Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidupdapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dari hasil keseluruhan siklus yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru telah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas III SD melalui model pembelajaran picture and picture dan menyebutkan konsep Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidupsemester 1 tahun pelajaran 2012/2013dalam proses pembelajaran. Hal itu tampak jelas pada data-data diatas, bahwa dalam setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran aktif model picture an picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi konsep ciri-ciri makhluk hidup bagi siswa kelas III SD semester I tahun pelajaran 2012/2013.
Download jurnal PTK SD kelas 3 Mapel IPA
Dari hasil keseluruhan siklus yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru telah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas III SD melalui model pembelajaran picture and picture dan menyebutkan konsep Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidupsemester 1 tahun pelajaran 2012/2013dalam proses pembelajaran. Hal itu tampak jelas pada data-data diatas, bahwa dalam setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran aktif model picture an picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi konsep ciri-ciri makhluk hidup bagi siswa kelas III SD semester I tahun pelajaran 2012/2013.
Download jurnal PTK SD kelas 3 Mapel IPA
Jurnal PTK SD kelas 4 mapel Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hasil observasi pada praktek kondisi awal, diperoleh data bahwa nilai rata-rata prestasi belajarkonsep materi sunah sholat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV 59,5 masih jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pelajaran PAI yaitu 70. Siswa yang nilainya mencapai KKM tidak ada dari total 21 siswa kelas IV SD Tahun Pelajaran 2013/2014.
Hal tersebut menunjukkan prestasi belajar konsep Pengertian Malaikat dan Kejadiannya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD masih rendah. Melihat kondisi tersebut, maka peneliti sebagai guru Pendidikan Agama Islam berencana untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui Model pembelajaran Outentic Learning.
Peneliti dan rekan peneliti mengamati proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas menggunakan lembar observasi yang telah disusun dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan penerapan Model pembelajaran Outentic Learning pada saat pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil observasi pada siklus I diperoleh data prestasi belajar siswa kelas IV sebagai berikut,
Download Jurnal PTK SD kelas 4 mapel Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hal tersebut menunjukkan prestasi belajar konsep Pengertian Malaikat dan Kejadiannya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD masih rendah. Melihat kondisi tersebut, maka peneliti sebagai guru Pendidikan Agama Islam berencana untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui Model pembelajaran Outentic Learning.
Peneliti dan rekan peneliti mengamati proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas menggunakan lembar observasi yang telah disusun dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan penerapan Model pembelajaran Outentic Learning pada saat pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil observasi pada siklus I diperoleh data prestasi belajar siswa kelas IV sebagai berikut,
Download Jurnal PTK SD kelas 4 mapel Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran IPS
Pada siklus I, melalui metode Problem Solving hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-rata siswa menjadi 63,6 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 75, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 6 siswa (40%).
Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini, namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan metode Problem Solving, dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurangan yang terjadi di siklus I.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, pada siklus II ini siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II, secara umum siswa dapat dengan baik memahami metri sumber daya alam.
Siswa juga tampak semakin semakin percaya diri, hal ini karena siswa telah melaksanakan diskusi dengan teman tim sebelumnya. Bila dibandingkan dengan penampilan kegiatan pembelajaran pada siklus I, interaksi siswa lebih baik. Hasil Belajar siswa pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut
Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini, namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan metode Problem Solving, dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurangan yang terjadi di siklus I.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, pada siklus II ini siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II, secara umum siswa dapat dengan baik memahami metri sumber daya alam.
Siswa juga tampak semakin semakin percaya diri, hal ini karena siswa telah melaksanakan diskusi dengan teman tim sebelumnya. Bila dibandingkan dengan penampilan kegiatan pembelajaran pada siklus I, interaksi siswa lebih baik. Hasil Belajar siswa pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut
Jurnal PTK SD kelas 5 Mata Pelajaran PKn materi pentingnya menjaga keutuhan NKRI
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) dalam 2 (dua) siklus, diperoleh hasil sebagai berikut:Hipotesis menyatakan: diduga melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkanHasil belajarPKn materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), pada siswa kelas V SD Tahun Pelajaran 2012/2013.
Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,25%) pada siswa kelas V SD semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKnpada siswa kelas V SD Tahun Pelajaran 2012/2013.
Download Jurnal PTK SD kelas 5 Mata Pelajaran PKn
Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,25%) pada siswa kelas V SD semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKnpada siswa kelas V SD Tahun Pelajaran 2012/2013.
Download Jurnal PTK SD kelas 5 Mata Pelajaran PKn
Jurnal PTK SD kelas 5 Mapel PKn semester I
Dari tabel di atas diperoleh fakta pembelajaran Word square belajar Materi pengertian perundang-undangan siswa pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, nilai rata-ratanya adalah 58 (jauh dibawah nilai KKM), nilai tertinggi 65, nilai terendah 50 dan hanya 0 siswa (0%) yang mencapai nilaiKKM.
Pada siklus I, melalui penerapan model pembelajaran Word square belajar Materi pengertian perundang-undangan , siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-ratasiswa menjadi 68,4 (masih di bawah nilai KKM),nilai tertinggi 80, nilai terendah 65 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 5 siswa (61,5%)
Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini,namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan model pembelajaran Word square belajar Materi pengertian perundang-undangan, dengan perbaikan pada kelemahan dan kekuranganyang terjadi pada siklus I.
Download jurnal PTK SD kelas 5 Mapel PKn semester I
Pada siklus I, melalui penerapan model pembelajaran Word square belajar Materi pengertian perundang-undangan , siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-ratasiswa menjadi 68,4 (masih di bawah nilai KKM),nilai tertinggi 80, nilai terendah 65 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 5 siswa (61,5%)
Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini,namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan model pembelajaran Word square belajar Materi pengertian perundang-undangan, dengan perbaikan pada kelemahan dan kekuranganyang terjadi pada siklus I.
Download jurnal PTK SD kelas 5 Mapel PKn semester I
Jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn Semester II
Data prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example pada kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah buku daftar nilai PKn siswa kelas IV. Data Prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example pada siklus I diperoleh melalui tes tertulis.
Data Prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example pada siklus II diperoleh melalui tes tertulis.
Validasi data nilai praktek prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik observasi.
Supaya data tersebut valid, peneliti membandingkan hasil observasinya dengan hasil observasi teman sejawat.Validasi data prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example, baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik tes. Supaya data yang diperoleh valid perlu dilakukan validasi isi.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn
Data Prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example pada siklus II diperoleh melalui tes tertulis.
Validasi data nilai praktek prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik observasi.
Supaya data tersebut valid, peneliti membandingkan hasil observasinya dengan hasil observasi teman sejawat.Validasi data prestasi belajar materi Dewan Perwakilan Rakyat dan penerapan model pembelajaran Example Non Example, baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik tes. Supaya data yang diperoleh valid perlu dilakukan validasi isi.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn
Minggu, 23 Oktober 2016
Jurnal PTK SD kelas 4 mapel IPS materi Kenampakam Alam
Hal ini berdampak pada rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mengingat pentingnya mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral maka pembelajaran IPS di sekolah harus dapat mendukung ketercapaian misi tersebut. Kenyataan di lapangan, khususnya pada siswa kelas IV semester I di SD tahun pelajaran 2013/2014 , menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya menguasai materi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap konsep “Kenampakan Alam ” masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai batas tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan, yaitu dengan KKM > 70.0. Belum optimalnya penguasaan konsep “Kenampakan Alam ” cukup terlihat jelas.
Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa di kelas ini, yaitu baru mencapai 38,88% dari 18 siswa yang ada. Ditinjau dari perolehan nilai rata-rata kelas, nilai yang diperoleh secara klasikal adalah sebesar 66,88. Nilai ini masih di bawah batas ketuntasan belajar yang ditentukan dengan KKM > 70.0.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mapel IPS materi Kenampakam Alam
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap konsep “Kenampakan Alam ” masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai batas tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan, yaitu dengan KKM > 70.0. Belum optimalnya penguasaan konsep “Kenampakan Alam ” cukup terlihat jelas.
Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa di kelas ini, yaitu baru mencapai 38,88% dari 18 siswa yang ada. Ditinjau dari perolehan nilai rata-rata kelas, nilai yang diperoleh secara klasikal adalah sebesar 66,88. Nilai ini masih di bawah batas ketuntasan belajar yang ditentukan dengan KKM > 70.0.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mapel IPS materi Kenampakam Alam
Jurnal PTK SD kelas 5 Mapel IPA Semester II
Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriftif komparatif untuk membandingkan hasil tes antar siklus dan analisis diskriftif kualitatif untuk membandingkan data pada kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dapat diketahui bahwa kemampuan memahami kegunaan air dan daur air, siswa masih rendah.Adapun data nilai tes kemampuan memahami pada kondisi awal Nilai siswa menunjukkan sebanyak 8 siswa yang sudah tuntas sedangkan yang belum tuntas sebanyak 21 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 27,58 %. Data pembelajaran kegunaan air dan daur air belum memenuhi batas ketuntasan sebesar 70.
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap tindakan dapat dideskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan dalam pembelajaran karena pengaruh dari berbagai faktor dalam pembelajaran. Pada saat pengamatan atau observasi masih yterlihat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti menyampaikan pendapat dan ragu-ragu menggunakan alat peraga, hal ini dikarenakan kurang terbiasa.
Download jurnal PTK SD kelas 5 Mapel IPA
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dapat diketahui bahwa kemampuan memahami kegunaan air dan daur air, siswa masih rendah.Adapun data nilai tes kemampuan memahami pada kondisi awal Nilai siswa menunjukkan sebanyak 8 siswa yang sudah tuntas sedangkan yang belum tuntas sebanyak 21 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 27,58 %. Data pembelajaran kegunaan air dan daur air belum memenuhi batas ketuntasan sebesar 70.
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap tindakan dapat dideskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan dalam pembelajaran karena pengaruh dari berbagai faktor dalam pembelajaran. Pada saat pengamatan atau observasi masih yterlihat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti menyampaikan pendapat dan ragu-ragu menggunakan alat peraga, hal ini dikarenakan kurang terbiasa.
Download jurnal PTK SD kelas 5 Mapel IPA
Jurnal PTK SD kelas IV mapel Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Usaha untuk meningkatkan pembelajaran dan proses pendidikan jasmani di sekolah belum berjalan seperti apa yang diharapkan, hal ini terlihat dari kesulitan siswa dalam memahami konsep dan penguasaan tehnik dasar olahraga dan kesulitan guru pendidikan jasmani dalam menanamkan konsep dan pengusaan teknik dasar olahraga pada siswa sehingga berakibat rendahnya hasil belajar siswa.
Hal ini terjadi dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( PJOK ) pada materi lompat jauh gaya jongkok, pada siswa kelas IV SD tahun ajaran 2013/2014.
Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari, lompat dan lempar atau tolak. Dari setiap nomor tersebut didalamnya terdapat beberapa nomor yang diperlombakan. Untuk nomor lari terdiri atas: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung, dan lari cross county.
Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.
Download jurnal PTK SD kelas IV mapel Penjas Orkes
Hal ini terjadi dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( PJOK ) pada materi lompat jauh gaya jongkok, pada siswa kelas IV SD tahun ajaran 2013/2014.
Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari, lompat dan lempar atau tolak. Dari setiap nomor tersebut didalamnya terdapat beberapa nomor yang diperlombakan. Untuk nomor lari terdiri atas: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung, dan lari cross county.
Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.
Download jurnal PTK SD kelas IV mapel Penjas Orkes
Jurnal PTK SD kelas 3 Mapel PKn Materi Mengenal Pentingnya harga Diri
Peningkatan aktivitas belajar siswa diindikasikan dengan meningkatnya jumlah siswa dengan aktivitas belajar kategori aktif dari sebesar 23.53% pada kondisi awal, meningkat menjadi 35.29% pada tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 88.24% pada tindakan Siklus II; dan 2) Penerapan pendekatan pembelajaran berbasis Deep Dialogue / Critical Thinking (DD/CT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi “Mengenal Pentingnya Harga Diri” pada siswa kelas III semester 2 SD tahun pelajaran 2013/2014.
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebesar 73.76 pada kondisi awal, meningkat menjadi 79.82 pada akhir tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 84.35 pada akhir tindakan Siklus II.
Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebesar 47.06% pada kondisi awal, meningkat menjadi 70.59% pada akhir tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 100% pada akhir tindakan Siklus II.
Download jurnal PTK SD kelas 3 Mapel PKn
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebesar 73.76 pada kondisi awal, meningkat menjadi 79.82 pada akhir tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 84.35 pada akhir tindakan Siklus II.
Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebesar 47.06% pada kondisi awal, meningkat menjadi 70.59% pada akhir tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 100% pada akhir tindakan Siklus II.
Download jurnal PTK SD kelas 3 Mapel PKn
Jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel PKn materi Memelihara Keutuhan NKRI
Hipotesis yang menyatakan bahwa “Penggunaan model Team Assissted Individualiation (TAI) dengan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran PKn materi memelihara keutuhan NKRI bagi siswa kelas V semester 1 SD Tahun pelajaran 2013/2014 ” terbukti kebenarannya. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya prestasi belajar siswa dari tahap ke tahap tindakan pembelajaran yang dilakukan, berupa meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar siswa.
Nilai rata-rata hasil belajar PKn siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bakalrejo 01 Susukan Semarang tahun pelajaran 2013/2014 pada kondisi awal adalah sebesar 65.55.
Nilai tersebut masih dibawah KKM yang ditetapkan dengan KKM > 70.0. Ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 baru mencapai 48.00%, dari jumlah siswa.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel PKn
Nilai rata-rata hasil belajar PKn siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bakalrejo 01 Susukan Semarang tahun pelajaran 2013/2014 pada kondisi awal adalah sebesar 65.55.
Nilai tersebut masih dibawah KKM yang ditetapkan dengan KKM > 70.0. Ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 baru mencapai 48.00%, dari jumlah siswa.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel PKn
Kamis, 20 Oktober 2016
Jurnal PTK SD Kelas 4 Mapel IPA materi Memahami Benda
Kondisi awal tindakan merupakan hasil refleksi terhadap pencarian fakta tentangpembelajaran IPAkonsep “Memahami Benda” pada siswa kelas IVSemester 1 SD tahun pelajaran 2014/2015.
Hasil tes diperoleh dari nilai ulangan harian yang diperoleh dari 19 orang siswa kelas IV Semester 1 SD tahun pelajaran 2014/2015.Berdasarkan nilai ulangan harian, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah sebesar 55, nilai tertinggi sebesar 80, dan nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 66.00. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 64.00< KKM yang ditetapkan, yaitu sebesar 65,00.
Atas dasar hal tersebut, maka siswa kelas IVSemester 1 SDtahun pelajaran 2014/2015secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran IPA materi Memahami Benda.
Ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, dari 19 siswa yang ada, jumlah siswa yang sudah memperoleh nilai > KKM baru mencapai 9 orang siswa (47%).Sisanya sebanyak 10 orang siswa (53%) belum mencapai batas tuntas.Dengan demikian, secara klasikal siswa kelas IVSemester 1 SD tahun pelajaran 2014/2015belum mencapai batas tuntas penguasaan penuh secara klasikal yang dipersyaratkan>80.00%.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 Mapel IPA
Hasil tes diperoleh dari nilai ulangan harian yang diperoleh dari 19 orang siswa kelas IV Semester 1 SD tahun pelajaran 2014/2015.Berdasarkan nilai ulangan harian, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah sebesar 55, nilai tertinggi sebesar 80, dan nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 66.00. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 64.00< KKM yang ditetapkan, yaitu sebesar 65,00.
Atas dasar hal tersebut, maka siswa kelas IVSemester 1 SDtahun pelajaran 2014/2015secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran IPA materi Memahami Benda.
Ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, dari 19 siswa yang ada, jumlah siswa yang sudah memperoleh nilai > KKM baru mencapai 9 orang siswa (47%).Sisanya sebanyak 10 orang siswa (53%) belum mencapai batas tuntas.Dengan demikian, secara klasikal siswa kelas IVSemester 1 SD tahun pelajaran 2014/2015belum mencapai batas tuntas penguasaan penuh secara klasikal yang dipersyaratkan>80.00%.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 Mapel IPA
Jurnal PTK SD kelas 4 mapel Matematika materi mengurutkan pecahan
Dari grafik di atas dapat didiskripsikan bahwa perolehan nilai pada siklus II yang mendapat nilai 60–69 adalah 3 siswa, 70–79 adalah 1 siswa, 80–89 adalah 4 siswa, dan 90–100 adalah 16 siswa.Nilai rata–rata adalah 85 siswa yang memperoleh nilai tuntas adalah 21 siswa atau 90%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 3 siswa atau 10%.Selama perbaikan pembelajaran, peneliti diamati oleh Supervisor II. Supervisor II mencatat semua hasil temuannya.
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, peneliti berdiskusi dengan Supervisor II untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran.
Adapun keberhasilannya adalah partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran meningkat, peningkatan siswa dalam menyelesaikan tugas, dan hampir seluruh siswa antusias dalam, adanya peningkatan dari hasil evaluasi yang pada siklus I nilai rata–ratanya 66,67 pada siklus II menjadi 85 sedangkan prosentase ketuntasan pada Siklus I hanya 66,7% untuk siklus II prosentase ketuntasan meningkat menjadi 90%.Sedangkan kekurangannya adalah: masih ada 3 siswa (10%) yang belum mencapai KKM (•70).
Faktor penyebab adanya 3 siswa yang belum tuntas dikarenakan pada saat bereksperimen maupun dalam mengerjakan guru kurang membedakan perbedaan kemampuan secara individual.Pada siklus II ini peneliti hanya melakukan tindakan perbaikan berupa tugas berstuktur kepada ketiga siswa tersebut dengan harapan ketiga siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar Matematika untuk materi mengurutkan pecahan.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mapel Matematika
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, peneliti berdiskusi dengan Supervisor II untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran.
Adapun keberhasilannya adalah partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran meningkat, peningkatan siswa dalam menyelesaikan tugas, dan hampir seluruh siswa antusias dalam, adanya peningkatan dari hasil evaluasi yang pada siklus I nilai rata–ratanya 66,67 pada siklus II menjadi 85 sedangkan prosentase ketuntasan pada Siklus I hanya 66,7% untuk siklus II prosentase ketuntasan meningkat menjadi 90%.Sedangkan kekurangannya adalah: masih ada 3 siswa (10%) yang belum mencapai KKM (•70).
Faktor penyebab adanya 3 siswa yang belum tuntas dikarenakan pada saat bereksperimen maupun dalam mengerjakan guru kurang membedakan perbedaan kemampuan secara individual.Pada siklus II ini peneliti hanya melakukan tindakan perbaikan berupa tugas berstuktur kepada ketiga siswa tersebut dengan harapan ketiga siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar Matematika untuk materi mengurutkan pecahan.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mapel Matematika
Jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn materi Sistem Pemerintahan ingkat Pusat
Kurang seriusnya siswa dalam mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru disebabkan karena metode pembelajaran yang dilakukan masih didominasi guru, sehingga siswa terlihat pasif dalam pembelajaran. Hal ini berakibat pada rendahnya penguasaan konsep pada siswa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan suatu pendekatan yang dapat mendorong siswa untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berangkat dari permasalahan ini, guru mencoba menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Example Non Example .
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model Example Non Example untuk meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan materi ajar pada siswa. Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Konsep Mengenal Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Bagi Siswa Kelas IV Semester 2 SD Tahun Pelajaran 2013/2014 Melalui Metode Pembelajaran Example Non Example ”.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan suatu pendekatan yang dapat mendorong siswa untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berangkat dari permasalahan ini, guru mencoba menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Example Non Example .
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model Example Non Example untuk meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan materi ajar pada siswa. Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Konsep Mengenal Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Bagi Siswa Kelas IV Semester 2 SD Tahun Pelajaran 2013/2014 Melalui Metode Pembelajaran Example Non Example ”.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 mapel PKn
Jurnal PTK SD kelas 1 mapel PKn
Penerapan metode tanya jawab dan ceramah bervariasi dalam pembelajaran tentang Menerapkan Kerukunan di dalam perbedaan. Pada saat siswa mengerjakan soal, guru memberikan bimbingan secara individu terutama terhadap siswa yang berkemampuan rendah sehingga sangat membantu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Selain tes yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru juga memberikan tugas dirumah sehingga dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam menjawab pertanyaan. Guru dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.
Hal ini dapat diketahui dari hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II yang mengalami peningkatan. Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I 78,04 meningkat menjadi 82,83 pada siklus II. Kemampuan peroranganpun juga mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 ada 17 siswa (73,93 %), sedangkan pada siklus II menjadi 22 siswa (95,65 %).
Hasil tersebut dapat dilihat pada hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Download jurnal PTK SD kelas 1 mapel PKn
Selain tes yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru juga memberikan tugas dirumah sehingga dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam menjawab pertanyaan. Guru dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.
Hal ini dapat diketahui dari hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II yang mengalami peningkatan. Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I 78,04 meningkat menjadi 82,83 pada siklus II. Kemampuan peroranganpun juga mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 ada 17 siswa (73,93 %), sedangkan pada siklus II menjadi 22 siswa (95,65 %).
Hasil tersebut dapat dilihat pada hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Download jurnal PTK SD kelas 1 mapel PKn
Jurnal PTK SD kelas 3 mapel Matematika materi operasi hitung campursan
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 57 dan nilai tertinggi sebesar 82. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah sebesar 73. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas III Semester I di SD Tahun Pelajaran 2014/2015 pada tindakan Siklus I sudah melampaui KKM yang ditetapkan, yaitu dengan KKM > 70.00. Namun secara klasikal, belum mencapai ketuntasan belajar.
Ditinjau dari penguasaan penuh secara klasikal, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 adalah sebanyak 12 orang siswa atau 71%. Adapun siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 adalah 5 orang siswa atau 29%. Ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada tindakan Siklus I masih di bawah indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa.
Atas dasar hal tersebut, maka diperlukan perbaikan pembelajaran pada tindakan Siklus II sehingga indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa dapat dicapai.
Hasil belajar siswa pada tindakan Siklus I selanjutnya dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut:
Download jurnal PTK SD kelas 3 mapel Matematika
Ditinjau dari penguasaan penuh secara klasikal, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 adalah sebanyak 12 orang siswa atau 71%. Adapun siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 70.00 adalah 5 orang siswa atau 29%. Ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada tindakan Siklus I masih di bawah indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa.
Atas dasar hal tersebut, maka diperlukan perbaikan pembelajaran pada tindakan Siklus II sehingga indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa dapat dicapai.
Hasil belajar siswa pada tindakan Siklus I selanjutnya dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut:
Download jurnal PTK SD kelas 3 mapel Matematika
Jurnal PTK SMA Kelas XII mata pelajaran Matematika
Berdasarkan hasil observasi diatas terlihat bahwa penggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran matematika di siklus I masih belum optimal dan perlu ditingkatkan pemahaman siswa terhadap pelaksanaan metoda pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Hal ini terlihat masih banyak siswa yang belum bisa mengemukakan pendapatnya, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa < 60 % untuk itu penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II
Tabel rekapitulasi aktivitas belajar diatas memperlihatkan terjadinya perubahan aktivitas belajar dari siklus pertama ke siklus ke dua. Peningkatan aktivitas belajar paling tinggi adalah mengajukan pertanyaan yakni sebesar 36,9% .
Sedangkan peningkatan paling rendah adalah membuat kesimpulan yakni sebesar 14,3 %. Dari 5 indikator aktivitas belajar yang diamati kolborator, rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 yakni sebesar 50,3 % dan rata-rata siklus II yakni sebesar 75,7 % . Dengan persentase peningkatan aktivitas siswa 25,5 %.
Download jurnal PTK SMA Kelas XII mapel Matematika
Hal ini terlihat masih banyak siswa yang belum bisa mengemukakan pendapatnya, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa < 60 % untuk itu penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II
Tabel rekapitulasi aktivitas belajar diatas memperlihatkan terjadinya perubahan aktivitas belajar dari siklus pertama ke siklus ke dua. Peningkatan aktivitas belajar paling tinggi adalah mengajukan pertanyaan yakni sebesar 36,9% .
Sedangkan peningkatan paling rendah adalah membuat kesimpulan yakni sebesar 14,3 %. Dari 5 indikator aktivitas belajar yang diamati kolborator, rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 yakni sebesar 50,3 % dan rata-rata siklus II yakni sebesar 75,7 % . Dengan persentase peningkatan aktivitas siswa 25,5 %.
Download jurnal PTK SMA Kelas XII mapel Matematika
Dowload jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn konsep menjaga keutuhan NKRI
Hipotesis yang menyatakan bahwa “Penggunaan model Team Assissted Individualiation (TAI) dengan media audio-visual dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa” terbukti kebenarannya. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kemandirian belajar siswa dari tahap ke tahap tindakan pembelajaran yang dilakukan.
Kemandirian belajar siswa pada kondisi awal masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa dengan kemandirian belajar kategori mandiri dan cukup mandiri baru mencapai 70.00% dari jumlah siswa. Berangkat dari kondisi tersebut, guru berupaya untuk melakukan tindakan guna meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Langkah yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan model Team Assissted Individualiation (TAI) dengan media audio-visual dalam pembelajaran yang dilakukan. Dalam model ini siswa bekerja secara kelompok untuk memahami permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Langkah ini cukup berhasil meningkatkan kemandirian belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa dengan kemandirian belajar kategori mandiri dan cukup mandiri dari 70.00% pada kondisi awal meningkat menjadi sebesar 90.00% pada tindakan Siklus I.
Peningkatan kemandirian belajar tersebut belum optimal. Hal ini diindikasikan dengan sifat pembelajaran yang masih teacher-centered. Untuk itu guru melakukan perbaikan dengan memperkecil jumlah anggota dalam kelompok dari 5 orang pada tindakan Siklus I menjadi 4 orang pada tindakan Siklus II.
Dowload jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn konsep menjaga keutuhan NKRI
Kemandirian belajar siswa pada kondisi awal masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa dengan kemandirian belajar kategori mandiri dan cukup mandiri baru mencapai 70.00% dari jumlah siswa. Berangkat dari kondisi tersebut, guru berupaya untuk melakukan tindakan guna meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Langkah yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan model Team Assissted Individualiation (TAI) dengan media audio-visual dalam pembelajaran yang dilakukan. Dalam model ini siswa bekerja secara kelompok untuk memahami permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Langkah ini cukup berhasil meningkatkan kemandirian belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa dengan kemandirian belajar kategori mandiri dan cukup mandiri dari 70.00% pada kondisi awal meningkat menjadi sebesar 90.00% pada tindakan Siklus I.
Peningkatan kemandirian belajar tersebut belum optimal. Hal ini diindikasikan dengan sifat pembelajaran yang masih teacher-centered. Untuk itu guru melakukan perbaikan dengan memperkecil jumlah anggota dalam kelompok dari 5 orang pada tindakan Siklus I menjadi 4 orang pada tindakan Siklus II.
Dowload jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn konsep menjaga keutuhan NKRI
Jurnal PTK SD Kelas 5 mapel PKn materi Menjaga Keutuhan NKRI
Berdasarkan tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya 36,8% siswa yang meraih ketuntasan, 68,4 % pada siklus I dan pada Siklus II sebanyak 95,7% hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan apabila kita menggunakan metode dan cara belajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar dengan semangat dan meraih prestasi yang kita harapkan.
Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata – rata pada pembelajaran awal 64, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 75 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 82. Perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena tuntas dari 38 siswa ada 36 siswa atau 95% hanya 2 siswa atau 5% yang belum tuntas termasuk siswa yang lamban belajarnya.
Hasil evaluasi pembelajaran awal hingga perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran matematika jika disajikan dalam bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4.4 berikut.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 mapel PKn materi Menjaga Keutuhan NKRI
Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata – rata pada pembelajaran awal 64, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 75 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 82. Perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena tuntas dari 38 siswa ada 36 siswa atau 95% hanya 2 siswa atau 5% yang belum tuntas termasuk siswa yang lamban belajarnya.
Hasil evaluasi pembelajaran awal hingga perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran matematika jika disajikan dalam bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4.4 berikut.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 mapel PKn materi Menjaga Keutuhan NKRI
Download jurnal PTK SD Kelas 4 Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil pengamatan dari observer selama proses pembelajaran siklus II adalah siswa pada waktu menerima pelajaran memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dengan baik.
Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sudah ada keinginan untuk mencari penyelesaian soal dari guru. Mau bertanya jika ada kesulitan, dan mulai berani untuk mengerjakan didepan walaupun belum bisa. Sedang pengamatan yang diperoleh observer kepada guru yang mengajar adalah guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik, metode yang digunakan sudah tepat, pemberian motivasi sudah cukup tapi masih ada beberapa kekurangan tidak menanyakan kepada siswa tentang kesulitan apa yang diperoleh dari materi yang diajarkan.
Setelah melakukan beberapa perbaikan yaitu perbaikan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Peneliti menyadari betul kekurangan – kekurangan pada proses pembelajaran mata pelajaran PKn pada siklus II. Walaupun peneliti sudah mempersiapkan proses pembelajaran sebaik mungkin, tetapi tetap masih ada kekurangannya diantaranya guru kurang memberi pertanyaan kepada siswa. Dari hasil refleksi yang dilakukan tersebut menemukan beberapa kekurangan yaitu guru tidak memberi bimbingan kepada siswa yang belum jelas atau memahami materi pelajaran.
Keberhasilan dan kegagalan pada siklus II antara lain: 1) Keberhasilan ; a) Hasil evaluasi belajar siswa meningkat. b) Sebagian besar siswa sudah memahami materi. c) Siswa sudah berani maju mengerjakan soal. d) Siswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan. 2) Kegagalan; a) Tidak ada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan. b) Pengelolaan kelas masih kurang. c) Masih ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran berlangsung masih belum bisa terlibat aktif.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 Mata pelajaran PKn
Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sudah ada keinginan untuk mencari penyelesaian soal dari guru. Mau bertanya jika ada kesulitan, dan mulai berani untuk mengerjakan didepan walaupun belum bisa. Sedang pengamatan yang diperoleh observer kepada guru yang mengajar adalah guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik, metode yang digunakan sudah tepat, pemberian motivasi sudah cukup tapi masih ada beberapa kekurangan tidak menanyakan kepada siswa tentang kesulitan apa yang diperoleh dari materi yang diajarkan.
Setelah melakukan beberapa perbaikan yaitu perbaikan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Peneliti menyadari betul kekurangan – kekurangan pada proses pembelajaran mata pelajaran PKn pada siklus II. Walaupun peneliti sudah mempersiapkan proses pembelajaran sebaik mungkin, tetapi tetap masih ada kekurangannya diantaranya guru kurang memberi pertanyaan kepada siswa. Dari hasil refleksi yang dilakukan tersebut menemukan beberapa kekurangan yaitu guru tidak memberi bimbingan kepada siswa yang belum jelas atau memahami materi pelajaran.
Keberhasilan dan kegagalan pada siklus II antara lain: 1) Keberhasilan ; a) Hasil evaluasi belajar siswa meningkat. b) Sebagian besar siswa sudah memahami materi. c) Siswa sudah berani maju mengerjakan soal. d) Siswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan. 2) Kegagalan; a) Tidak ada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan. b) Pengelolaan kelas masih kurang. c) Masih ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran berlangsung masih belum bisa terlibat aktif.
Download jurnal PTK SD Kelas 4 Mata pelajaran PKn
Selasa, 18 Oktober 2016
Download jurnal PTK SD untuk kepala sekolah/ Supervisi guru
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes, digunakan untuk mengamati proses selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, sehingga dapat diketahui peningkatan kinerja guru kelas dalam melaksanaan pembelajaran.
Teknik pengumpulan data menggunakan data dokumentasi untuk kondisi awal, teknik pengamatan, dan wawancara untuk proses pelaksanaan supervisi akademik, dan teknik penugasan untuk data hasil supervisi dalam melaksanakan pembelajaran melalui supervisi klinis menggunakan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran.
Alat Pengumpulan Data dalam penelitian ini melalui observasi/ pengamatan pada waktu pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas, dengan menggunakan lembar penilaian untuk menilai pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kreativitas dan kinerja guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk mengetahui sejauh mana fungsi supervisi klinis. Wawancara berfungsi untuk menperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan supervisi klinis yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Download jurnal PTK SD untuk kepala sekolah
Teknik pengumpulan data menggunakan data dokumentasi untuk kondisi awal, teknik pengamatan, dan wawancara untuk proses pelaksanaan supervisi akademik, dan teknik penugasan untuk data hasil supervisi dalam melaksanakan pembelajaran melalui supervisi klinis menggunakan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran.
Alat Pengumpulan Data dalam penelitian ini melalui observasi/ pengamatan pada waktu pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas, dengan menggunakan lembar penilaian untuk menilai pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kreativitas dan kinerja guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk mengetahui sejauh mana fungsi supervisi klinis. Wawancara berfungsi untuk menperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan supervisi klinis yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Download jurnal PTK SD untuk kepala sekolah
Jurnal PTK SD kelad 4 mata pelajaran IPS materi Kenampakan Alam
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap konsep “Kenampakan Alam ” masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai batas tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan, yaitu dengan KKM > 70.0. Belum optimalnya penguasaan konsep “Kenampakan Alam ” cukup terlihat jelas. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa di kelas ini, yaitu baru mencapai 37,50% dari 16 siswa yang ada. Ditinjau dari perolehan nilai rata-rata kelas, nilai yang diperoleh secara klasikal adalah sebesar 66,88. Nilai ini masih di bawah batas ketuntasan belajar yang ditentukan dengan KKM > 70.0.
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh tidak terlepas dari rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPS. Hal ini dapat diketahui dari hasil sebaran kuesioner tentang motivasi belajar. Hasil sebaran kuesioner yang dilakukan guru terhadap siswa menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi belajar kategori masih rendah. Kondisi tersebut mendorong diperlukannya suatu penanganan yang lebih intensif agar aktivtas belajar siswa kelas IV semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 meningkat. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat menstimulasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan strategi pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep untuk meningkatkan penguasaan materi ajar pada siswa. Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran Elaboratif Strategi Concept Mapping Bagi Siswa Kelas IV Semester I SD Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Mengacu pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: 1)Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep.3) Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi concept mapping dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar “Kenampakan Alam ” bagi siswa kelas IV semester I SD tahun pelajaran 2014/2015
Download jurnal PTK SD kelad 4 mapel IPS
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh tidak terlepas dari rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPS. Hal ini dapat diketahui dari hasil sebaran kuesioner tentang motivasi belajar. Hasil sebaran kuesioner yang dilakukan guru terhadap siswa menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi belajar kategori masih rendah. Kondisi tersebut mendorong diperlukannya suatu penanganan yang lebih intensif agar aktivtas belajar siswa kelas IV semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 meningkat. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat menstimulasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan strategi pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep untuk meningkatkan penguasaan materi ajar pada siswa. Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran Elaboratif Strategi Concept Mapping Bagi Siswa Kelas IV Semester I SD Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Mengacu pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: 1)Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep.3) Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran elaboratif dengan strategi concept mapping dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar “Kenampakan Alam ” bagi siswa kelas IV semester I SD tahun pelajaran 2014/2015
Download jurnal PTK SD kelad 4 mapel IPS
Download jurnal PTK SD Kelas 5 mata pelajaran IPA
Validasi data nilai konsep alat pernapasan Hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA, baik kondisi awal, siklus I, maupun siklus II diperoleh dengan teknik observasi. Supaya data tersebut valid, peneliti membandingkan hasil observasinya dengan hasil observasi teman sejawat.Validasi data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA , baik kondisi awal, siklus I, maupun siklus II diperoleh dengan teknik tes. Supaya data yang diperoleh valid perlu dilakukan validasi isi.
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA meliputi nilai praktek dan nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I, dan siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama.2) Ada 3 (tiga) data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA, yaitu data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, data hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus I, Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus II dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan reflektif.
Indikator kinerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Nilai Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA menunjukkan peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. 2) Nilai rata-rata hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA, mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan (KKM), yaitu 65.3) Minimal 65% siswa kelas IV, nilai Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA siswa mencapai KKM.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan.1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan sekaligus pengambilan nilai praktek dan 1 (satu) pertemuan terakhir untuk tes tertulis.Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 mata pelajaran IPA
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA meliputi nilai praktek dan nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I, dan siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama.2) Ada 3 (tiga) data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA, yaitu data Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, data hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus I, Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus II dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan reflektif.
Indikator kinerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Nilai Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA menunjukkan peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. 2) Nilai rata-rata hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA, mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan (KKM), yaitu 65.3) Minimal 65% siswa kelas IV, nilai Hasil Belajar konsep alat pernapasan hewan pada siswa dalam pembelajaran IPA siswa mencapai KKM.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan.1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan sekaligus pengambilan nilai praktek dan 1 (satu) pertemuan terakhir untuk tes tertulis.Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.
Download jurnal PTK SD Kelas 5 mata pelajaran IPA
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn
Sebelum perbaikan pembelajaran dari 21 siswa yang mengalami ketuntasan dalam belajar sebanyak 14 siswa atau hanya 67 % dan 7 siswa atau 33 % belum tuntas. Hal ini menunjukkan kegagalan dalam pembelajaran. Setelah penulis merefleksi diri, maka kegagalan iti disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : a. Dalam penggunaan alat peraga kurang bervariasi.
b. Pembelajaran masih didomonasi guru. c.Rendahnya tingkat penguasaan materi oleh siswa. d. Kurang relevannya metode yang digunakan.Kegagalan dalam pembelajaran PKn dengan kelas IV semester I di semester I di SD Tahun 2015/2016, maka peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran siklus I.
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat serta supervisor bahwa ketidaktuntasan siswa dalam proses pembelajaran PKn kelas IV semester I di SD Tahun 2015/2016 , disebabkan oleh : a. Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran. b.Tidak semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. c.Kurangnya motivasi guru terhadap siswa. d. Kurangnya keberanian siswa dalam mengutarakan pendapat.
Berdasarkan temuan masalah diatas, maka langkah yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar adalah
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn
b. Pembelajaran masih didomonasi guru. c.Rendahnya tingkat penguasaan materi oleh siswa. d. Kurang relevannya metode yang digunakan.Kegagalan dalam pembelajaran PKn dengan kelas IV semester I di semester I di SD Tahun 2015/2016, maka peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran siklus I.
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat serta supervisor bahwa ketidaktuntasan siswa dalam proses pembelajaran PKn kelas IV semester I di SD Tahun 2015/2016 , disebabkan oleh : a. Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran. b.Tidak semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. c.Kurangnya motivasi guru terhadap siswa. d. Kurangnya keberanian siswa dalam mengutarakan pendapat.
Berdasarkan temuan masalah diatas, maka langkah yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar adalah
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn
Jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel IPA materi Organ Pencernaan Manusia
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, teknik tes, dan analisis dokumen. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan. Teknik tes dilakukan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi “Organ Pencernaan Manusia ”. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok.
Teknik dokumen dilakukan untuk mengkaji kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPA materi “Organ Pencernaan Manusia ” bagi siswa kelas V semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 .
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan lembar pengamatan. Instrumen tes disusun berdasarkan kisi-kisi materi “Organ Pencernaan Manusia ”. Tes terdiri dari 10 butir soal.Lembar pengamatan untuk mengamati sikap ilmiah siswa disusun berdasarkan aspek-aspek sikap ilmiah. Skoring diberikan dengan rentang antara 1 – 4 untuk setiap aspek pengamatan. Hasil skoring selanjutnya diklasifikasi ke dalam 3 kategori sikap, yaitu kategori ilmiah dengan rentang skor antara 25 – 32; kategori cukup ilmiah dengan rentang skor antara 16.5 – 24.5; kategori kurang ilmiah dengan rentang skor antara 8 – 16
Download jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel IPA
Teknik dokumen dilakukan untuk mengkaji kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPA materi “Organ Pencernaan Manusia ” bagi siswa kelas V semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 .
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan lembar pengamatan. Instrumen tes disusun berdasarkan kisi-kisi materi “Organ Pencernaan Manusia ”. Tes terdiri dari 10 butir soal.Lembar pengamatan untuk mengamati sikap ilmiah siswa disusun berdasarkan aspek-aspek sikap ilmiah. Skoring diberikan dengan rentang antara 1 – 4 untuk setiap aspek pengamatan. Hasil skoring selanjutnya diklasifikasi ke dalam 3 kategori sikap, yaitu kategori ilmiah dengan rentang skor antara 25 – 32; kategori cukup ilmiah dengan rentang skor antara 16.5 – 24.5; kategori kurang ilmiah dengan rentang skor antara 8 – 16
Download jurnal PTK SD Kelas 5 Mapel IPA
Download jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel Bahasa Jawa materi maca aksara Jawa
Analisis data dalam PTK ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap demi tahap atau siklus demi siklus. Mengingat PTK datanya berbentuk bilangan/kuantitatif maka data yang ada dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal (prasiklus), siklus I dan siklus II, dari aspek: nilai rata-rata (mean), dan persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (kriteria ketuntasan minimal). Data yang diperoleh dikategorikan dan diklasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan penulisan.
Model make a match dinilai efektif kinerjanya untuk menjawab masalah keterampilan membaca aksara jawa apabila ada peningkatan berupa; partisipasi siswa dalam pembelajaran, nilai rata-rata (mean) dari prasiklus ke siklus I dan siklus II secara nyata dan persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM mencapai 80%.
Prosedur PTK ini mengikuti prinsip-prinsip PTK, yaitu terdiri dari beberapa tahap diantaranya; tahap planning (rencana tindakan), implementing (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) yang kemudian diikuti dengan perencanaan ulang pada siklus kedua, dan seterusnya.Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Deskripsi awal memaparkan tentang hasil identifikasi terhadap kondisi awal pembelajaran Bahasa Jawa sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan model Make a match. Data refleksi diperoleh dari hasil tes ulangan harian dan data hasil non tes berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil tes ulangan harian diperoleh dari 19 orang siswa di kelas VI semester I SD tahun pelajaran 2014/2015. Hasil tes yang diperoleh dari ulangan harian menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55.00, nilai tertinggi diperoleh sebesar 80.00, dan nilai rata-rata diperoleh sebesar 66.32. Mengingat nilai rata-rata kelas yang diperoleh < KKM yang ditetapkan dengan KKM > 67.00, maka secara klasikal siswa kelas VI semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 belum mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran Bahasa Jawa .
Download jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel Bahasa Jawa
Model make a match dinilai efektif kinerjanya untuk menjawab masalah keterampilan membaca aksara jawa apabila ada peningkatan berupa; partisipasi siswa dalam pembelajaran, nilai rata-rata (mean) dari prasiklus ke siklus I dan siklus II secara nyata dan persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM mencapai 80%.
Prosedur PTK ini mengikuti prinsip-prinsip PTK, yaitu terdiri dari beberapa tahap diantaranya; tahap planning (rencana tindakan), implementing (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) yang kemudian diikuti dengan perencanaan ulang pada siklus kedua, dan seterusnya.Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Deskripsi awal memaparkan tentang hasil identifikasi terhadap kondisi awal pembelajaran Bahasa Jawa sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan model Make a match. Data refleksi diperoleh dari hasil tes ulangan harian dan data hasil non tes berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil tes ulangan harian diperoleh dari 19 orang siswa di kelas VI semester I SD tahun pelajaran 2014/2015. Hasil tes yang diperoleh dari ulangan harian menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55.00, nilai tertinggi diperoleh sebesar 80.00, dan nilai rata-rata diperoleh sebesar 66.32. Mengingat nilai rata-rata kelas yang diperoleh < KKM yang ditetapkan dengan KKM > 67.00, maka secara klasikal siswa kelas VI semester I SD tahun pelajaran 2014/2015 belum mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran Bahasa Jawa .
Download jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel Bahasa Jawa
Senin, 17 Oktober 2016
jurnal PTK SD kelas 4 nata pelajaran IPS
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan, banyak siswa terlihat belum aktif dan canggung karena siswa belum terbiasa menerapka model pembelajaran Reflection, serta beberapa siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran. Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi siswa dalam menerima penjelasan guru masih cukup tinggi.
Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa. Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran IPS.
Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi kopersai pada siswa kelas IV adalah sebagai berikut:
Download jurnal PTK SD kelas 4 nata pelajaran IPS
Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa. Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran IPS.
Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi kopersai pada siswa kelas IV adalah sebagai berikut:
Download jurnal PTK SD kelas 4 nata pelajaran IPS
Jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn semester II
Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan di Kelas IV SD dalam mengajar guru belum mencobaka metode-metode yang direkomendasikan oleh Depdikbud di atas. Metode yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar masih sebatas ceramah dan tanya jawab. Dalam penelitian ini penulis akan mencobakan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode kontruktivisme yang merupakan metode yang belum pernah dicobakan sebelumnya pada siswa.
Salah satu tawaran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya kreativitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Tahun 2014/2015 adalah dengan melalui pembelajaran konstruktivisme, yaitu usaha maksimal untuk mengkonstruksi pemahaman bagi siswa atas apa yang dipelajarinya.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Tahun 2014/2015 pada mata pelajaran PKn melalui pembelajaran konstruktivisme ?
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn semester II
Salah satu tawaran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya kreativitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Tahun 2014/2015 adalah dengan melalui pembelajaran konstruktivisme, yaitu usaha maksimal untuk mengkonstruksi pemahaman bagi siswa atas apa yang dipelajarinya.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Tahun 2014/2015 pada mata pelajaran PKn melalui pembelajaran konstruktivisme ?
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKn semester II
Jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKN materi susunan pemerintahan pusat
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran PKn berlangsung, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan rincian sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, suasana kelas sudah cukup tertib siswa antusias dan semangat sebelum pembelajaran dimulai.
Pada saat berlangsungnya diskusi juga berjalan tertib siswa sudah paham saat berpindah dari kelompok awal ke kelompok ahli, dan di kelompok ahli pun siswa berdiskusi dengan cukup baik karena sudah ada lembar kerja sehingga diskusi siswa menjadi lebih terarah. Kegaduhan yang terjadi di kelas dapat diatasi dengan baik oleh guru, saat suasana kelas guru mengucapkan kata “hai” dan siswa menjawab “halo” atau sebaliknya dengan kegiatan seperti itu siswa bisa kembali tenang dan berdiskusi dengan baik.
Saat siswa kembali ke kelompok asal, mereka sudah mulai bisa bekerjasama dengan baik untuk saling bertanggung jawab dalam menginformasikan materi pada teman di kelompoknya, karena dengan kerja sama yang baik mereka nantinya dapat memahami materi itu dengan baik.
Pada saat guru meminta kelompok yang sudah selesai untuk maju kedepan kelas dan membahas hasil diskusinya hanya ada beberapa kelompok yang mau maju kedepan karena mereka disuruh membahas hasil diskusinya tanpa membaca jawaban yang ada di lembar kerja kelompok, jadi siswa harus bisa paham tentang apa yang sudah mereka diskusikan.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKN
Pada saat berlangsungnya diskusi juga berjalan tertib siswa sudah paham saat berpindah dari kelompok awal ke kelompok ahli, dan di kelompok ahli pun siswa berdiskusi dengan cukup baik karena sudah ada lembar kerja sehingga diskusi siswa menjadi lebih terarah. Kegaduhan yang terjadi di kelas dapat diatasi dengan baik oleh guru, saat suasana kelas guru mengucapkan kata “hai” dan siswa menjawab “halo” atau sebaliknya dengan kegiatan seperti itu siswa bisa kembali tenang dan berdiskusi dengan baik.
Saat siswa kembali ke kelompok asal, mereka sudah mulai bisa bekerjasama dengan baik untuk saling bertanggung jawab dalam menginformasikan materi pada teman di kelompoknya, karena dengan kerja sama yang baik mereka nantinya dapat memahami materi itu dengan baik.
Pada saat guru meminta kelompok yang sudah selesai untuk maju kedepan kelas dan membahas hasil diskusinya hanya ada beberapa kelompok yang mau maju kedepan karena mereka disuruh membahas hasil diskusinya tanpa membaca jawaban yang ada di lembar kerja kelompok, jadi siswa harus bisa paham tentang apa yang sudah mereka diskusikan.
Download jurnal PTK SD kelas 4 mata pelajaran PKN
Minggu, 16 Oktober 2016
Download jurnal PTK SD Kelas VI mapel Matematika materi Pengukuran
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hipotesis menyatakan: diduga hasil belajar matematika dengan materi Pengukuran melalui model pembelajaran Pair Cheks pada siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015. Data empiris menyatakan bahwa hasil belajar konsep Pengukuran melalui model pembelajaran Pair Cheks dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 52,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM tidak ada (0 %) ke kondisi akhir nilai rata-rata 70,7 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 21 siswa (100%) pada siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Pair Cheks dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pengukuran siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: Hasil belajar,Hakikat Matematika,Model pembelajaran Pair Cheks.
Download jurnal PTK SD Kelas VI mapel Matematika
Hipotesis menyatakan: diduga hasil belajar matematika dengan materi Pengukuran melalui model pembelajaran Pair Cheks pada siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015. Data empiris menyatakan bahwa hasil belajar konsep Pengukuran melalui model pembelajaran Pair Cheks dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 52,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM tidak ada (0 %) ke kondisi akhir nilai rata-rata 70,7 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 21 siswa (100%) pada siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Pair Cheks dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pengukuran siswa kelas VI SD semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: Hasil belajar,Hakikat Matematika,Model pembelajaran Pair Cheks.
Download jurnal PTK SD Kelas VI mapel Matematika
Download jurnal PTK SD mapel matematika kelas 6 materi menghitung debit
Pembelajaran matematika di kelas VI pada materi dengan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan debit, peserta didik mengalami kesulitan terlihat dari kemampuan yang rendah dan nilai yang diperoleh dibawah kriteria ketuntasan minimal.
Hal ini menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian lebih,dari jumlah 20 peserta didik,ada 11 (55%) peserta didik yang sudah mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal,sedangkan 9 pesertadidik lainya (45%) belum mencapai KKM.
Pelaksanan proses pembelajaran matematika untuk sekarang ini pada umumnya guru masih menjadi pusat didalam kelas,menggunakan alat peraga yang minim, tanpa model pembelajaran yang kreatif daninovatif hanya menggunaakan metode ceramah sehingga peserta didik menjadi pasif hanya datang duduk dan mendengarkan. Guru hanya memberitahukan konsep dan peserta didik menerima bahan jadi. Proses pembelajaran adalah fenomenayang kompleks.
Download jurnal PTK SD mapel matematika kelas 6
Hal ini menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian lebih,dari jumlah 20 peserta didik,ada 11 (55%) peserta didik yang sudah mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal,sedangkan 9 pesertadidik lainya (45%) belum mencapai KKM.
Pelaksanan proses pembelajaran matematika untuk sekarang ini pada umumnya guru masih menjadi pusat didalam kelas,menggunakan alat peraga yang minim, tanpa model pembelajaran yang kreatif daninovatif hanya menggunaakan metode ceramah sehingga peserta didik menjadi pasif hanya datang duduk dan mendengarkan. Guru hanya memberitahukan konsep dan peserta didik menerima bahan jadi. Proses pembelajaran adalah fenomenayang kompleks.
Download jurnal PTK SD mapel matematika kelas 6
Sabtu, 15 Oktober 2016
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn
Pada pertemuan kedua keadaan kelas sudah lebih baik dari pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran hampir sama pada pertemuan 1 siklus II, pada saat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas tiap kelompok mulai berani dan bisa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang lancar dan baik.
Siswa yang lain memperhatikan dengan seksama saat teman mereka maju karena bila teman yang sedang maju tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru maka kelompok lainnya akan langsung menjawab sehingga poin sebagai kelompok aktif akan bertambah dan bisa memperoleh reward dari guru.
Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut: 1) Seluruh siswa mengikuti pembelajaran PKn. Hasil evaluasi rata–rata PKn siswa pada siklus II yaitu 74,55. 2) Berdasarkan hasil evaluasi PKn pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai <70 (KKM) sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥70 (KKM) yaitu 14 iswa atau 100 %.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn
Siswa yang lain memperhatikan dengan seksama saat teman mereka maju karena bila teman yang sedang maju tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru maka kelompok lainnya akan langsung menjawab sehingga poin sebagai kelompok aktif akan bertambah dan bisa memperoleh reward dari guru.
Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut: 1) Seluruh siswa mengikuti pembelajaran PKn. Hasil evaluasi rata–rata PKn siswa pada siklus II yaitu 74,55. 2) Berdasarkan hasil evaluasi PKn pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai <70 (KKM) sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥70 (KKM) yaitu 14 iswa atau 100 %.
Download jurnal PTK SD kelas 5 mapel PKn
Download jurnal PTK SD kelas 6 mapel PKn materi Politik Luar Negeri
Dari data di atas dapat dilihat hasil tindakan pada siklus I, prestasi PKN yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar setelah menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Nilai diperoleh melalui tes yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah sebesar 71.82 jika dibandingkan dengan prestasi awal nilai rata-rata kelas 63.64, pada siklus I telah menunjukkan peningkatan walaupun prosentase peningkatannya belum terlalu besar.
Pada siklus I siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 3 orang siswa atau 27.27%, siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 siswa atau 72.73%. Dengan demikian ditinjau dari sudut ketuntasan belajar telah mengalami peningkatan dari 45.45% pada kondisi awal meningkat menjadi 72.73% pada akhir tindakan Siklus I.
Download jurnal PTK SD kelas 6 mapel PKn materi Politik Luar Negeri
Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah sebesar 71.82 jika dibandingkan dengan prestasi awal nilai rata-rata kelas 63.64, pada siklus I telah menunjukkan peningkatan walaupun prosentase peningkatannya belum terlalu besar.
Pada siklus I siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 3 orang siswa atau 27.27%, siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 siswa atau 72.73%. Dengan demikian ditinjau dari sudut ketuntasan belajar telah mengalami peningkatan dari 45.45% pada kondisi awal meningkat menjadi 72.73% pada akhir tindakan Siklus I.
Download jurnal PTK SD kelas 6 mapel PKn materi Politik Luar Negeri
Jumat, 14 Oktober 2016
Download jurnal PTK SD kelas 4 Mapel Matematika materi KPK dan FPB
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan tentang proses belajar. Dari Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan dari kurang minat menjadi sangat minat, dan pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar yaitu dari 6 (50,00%) siswa yang mendapat nilai tuntas menjadi 12 (100%) siswa, meningkat 6 (50,00%). Nilai rata-rata dari 66,66 menjadi 79,58 meningkat sebesar 12,92.
Minat dan hasil belajar siswa
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan baik secara teoretis maupun secara empiris, yaitu pada kondisi awal siswa kurang minat dalam pembelajaran matematika meningkat menjadi sangat minat dalam pembelajaran matematika, sedangkan hasil belajar matematika dari kondisi awal dengan rata-rata 66,66 menjadi 79,58 meningkat 12,92.
Download jurnal PTK SD kelas 4 Mapel Matematika materi KPK dan FPB
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar yaitu dari 6 (50,00%) siswa yang mendapat nilai tuntas menjadi 12 (100%) siswa, meningkat 6 (50,00%). Nilai rata-rata dari 66,66 menjadi 79,58 meningkat sebesar 12,92.
Minat dan hasil belajar siswa
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan baik secara teoretis maupun secara empiris, yaitu pada kondisi awal siswa kurang minat dalam pembelajaran matematika meningkat menjadi sangat minat dalam pembelajaran matematika, sedangkan hasil belajar matematika dari kondisi awal dengan rata-rata 66,66 menjadi 79,58 meningkat 12,92.
Download jurnal PTK SD kelas 4 Mapel Matematika materi KPK dan FPB
Download jurnal PTK SD kelas 6 semester II
Dari hasil keseluruhan siklus yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru telah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas IV SD melalui penerapan metode role playing pada ciri-ciri khusus maklhluk hidup dalam proses pembelajaran. Hal itu tampak jelas pada data-data diatas, bahwa dalam setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1) Penggunaan metode role playing pada ciri-ciri khusus makhluk hidup dan ternyata sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
Penggunaan metode role playing pada ciri-ciri khusus makhluk hidup juga dapat menumbuhkan keberanian, kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok, sehingga tidak menimbulkan kebosanan selama proses pembelajaran
Download jurnal PTK SD kelas 6 semester II
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1) Penggunaan metode role playing pada ciri-ciri khusus makhluk hidup dan ternyata sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
Penggunaan metode role playing pada ciri-ciri khusus makhluk hidup juga dapat menumbuhkan keberanian, kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok, sehingga tidak menimbulkan kebosanan selama proses pembelajaran
Download jurnal PTK SD kelas 6 semester II
Download jurnal PTK SD kelas VI mapel IPS
Guru mengadakan evaluasi, hasil yang diperoleh sangat mengecewakan karena hanya 2 anak dari 17 peserta didik yang telah mencapai KKM, berarti 11,76 % yang telah berhasil, sedangkan 88,23 % belum berhasil.
KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI adalah 70.Penyebab dari kurang berhasilnya pembelajaran tersebut disebabkan beberapa hal antara lain : apersepsi dari guru belum menumbuhkan minat belajar, anak pasif terhadap pelajaran, guru tidak mampu menumbuhkan keaktifan belajar, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang menarik anak.
Sehingga membosankan anak, soal yang dibuat guru sulit bagi anak karena belum menguasai materi.
Penulis menyadari hal itu terjadi karena kurangnya strategi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik oleh guru. Oleh karena itu penulis berusaha memperbaiki pembelajaran kelas VI dengan menggunakan metode snowball throwing.
Download jurnal PTK SD kelas VI mapel IPS
KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI adalah 70.Penyebab dari kurang berhasilnya pembelajaran tersebut disebabkan beberapa hal antara lain : apersepsi dari guru belum menumbuhkan minat belajar, anak pasif terhadap pelajaran, guru tidak mampu menumbuhkan keaktifan belajar, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang menarik anak.
Sehingga membosankan anak, soal yang dibuat guru sulit bagi anak karena belum menguasai materi.
Penulis menyadari hal itu terjadi karena kurangnya strategi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik oleh guru. Oleh karena itu penulis berusaha memperbaiki pembelajaran kelas VI dengan menggunakan metode snowball throwing.
Download jurnal PTK SD kelas VI mapel IPS
Download jurnal PTK SD kelas IV mapel IPA materi gaya
Dari data di atas, pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 56,3, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD, yaitu 66, siswa yang mencapai KKM 2 siswa atau 8,6 % dari total 23 siswa kelas IV.
Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar konsep gaya pada siswa dalam pembelajaran IPA rendah pada siswa kelas IV SD, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.
Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa di sekolah.
Download jurnal PTK SD kelas IV mapel IPA materi gaya
Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar konsep gaya pada siswa dalam pembelajaran IPA rendah pada siswa kelas IV SD, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.
Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa di sekolah.
Download jurnal PTK SD kelas IV mapel IPA materi gaya
Download jurnal PTK SD kelas V mapel IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan
Dari data di atas, pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 52,8, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD, yaitu 65, siswa yang mencapai KKM 0 siswa atau 0 % dari total 26 siswa kelas V.
Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar materi pokok pembuatan makanan pada tumbuhan, siswa dalam pembelajaran IPA rendah pada siswa kelas V SD, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa di sekolah.
Download jurnal PTK SD kelas V mapel IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan
Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar materi pokok pembuatan makanan pada tumbuhan, siswa dalam pembelajaran IPA rendah pada siswa kelas V SD, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa di sekolah.
Download jurnal PTK SD kelas V mapel IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan
Download jurnal PTK SD Kelas V mapel IPA materi alat pernapasan hewan
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan, banyak siswa terlihat belum aktif dan canggung karena siswa belum terbiasa menerapka model pembelajaran berbasis proyek , serta beberapa siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran.
Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi siswa dalam menerima penjelasan guru masih cukup tinggi. Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa.
Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran IPA.
Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi alat pernapasan hewan pada siswa kelas V adalah sebagai berikut:
Download jurnal PTK SD Kelas V mapel IPA materi alat pernapasan hewan
Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi siswa dalam menerima penjelasan guru masih cukup tinggi. Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa.
Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran IPA.
Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi alat pernapasan hewan pada siswa kelas V adalah sebagai berikut:
Download jurnal PTK SD Kelas V mapel IPA materi alat pernapasan hewan
Senin, 10 Oktober 2016
Baca dan download jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn materi Kerjasama negara-negara Asia Tenggara
Dari tabel nilai mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di atas dapat dijelaskan bahwa siswa SD ternyata belum maksimal karena nilai tertinggi adalah 91-100 dicapai oleh 0 siswa (0 %), niali 81 - 90 dicapai oleh 6 siswa (22,22 %), nilai 71 – 80 dicapai oleh 15 siswa (55,55 %), nilai 61 -70 dicapai oleh 6 siswa (22,22 %) dan nilai 51 -60 dicapai 0 siswa (0 %).
Artinya siswa SD yang sudah mencapai nilai KKM sejumlah 25 siswa (92,59%) dan yang belum mencapai KKM 2 anak (7,40 %). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada proses pembelajaran.
Terbukti dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada pokok kerjasama negara-negara Asia Tenggara.
Download jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn materi Kerjasama negara-negara Asia Tenggara
Artinya siswa SD yang sudah mencapai nilai KKM sejumlah 25 siswa (92,59%) dan yang belum mencapai KKM 2 anak (7,40 %). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada proses pembelajaran.
Terbukti dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada pokok kerjasama negara-negara Asia Tenggara.
Download jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn materi Kerjasama negara-negara Asia Tenggara
Download jurnal ptk SMP kelas 8 Mapel Matematika materi teorama pytagoras
Dalam pembelajaran yang dilakukan tanpa membentuk kelompok, tercatat aktivitas siswa sangat rendah. Dari 40 siswa hanya 2 siswa yang berani bertanya dan 3 siswa yang berani menjawab pertanyaan. Perhatian siswa terhadap pelajaran tergolong rendah, karena hanya 10 siswa yang mau mengerjakan soal darimateri yang sedang dipelajari. Dan hanya ada 2 orang siswa yang berani mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Dari hasil ulangan harian yang telah dilaksanakan, nilai untuk kelas VIII D dari 40 siswa diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40, sedangkan rata-rata kelasnya hanya 59,0. Hasil ini masih jauh dari harapan, karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam KTSP SMP tahun 2015/2016 adalah 70.
Dalam menyampaikan pembelajaran selama ini, peneliti masih banyak menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, sehingga sebagian besar siswa menganggap matematika pelajaran yang membosankan dan kurang menantang, karena belum digunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan kooperatif.
Download jurnal ptk SMP kelas 8 Mapel Matematika
Dari hasil ulangan harian yang telah dilaksanakan, nilai untuk kelas VIII D dari 40 siswa diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40, sedangkan rata-rata kelasnya hanya 59,0. Hasil ini masih jauh dari harapan, karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam KTSP SMP tahun 2015/2016 adalah 70.
Dalam menyampaikan pembelajaran selama ini, peneliti masih banyak menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, sehingga sebagian besar siswa menganggap matematika pelajaran yang membosankan dan kurang menantang, karena belum digunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan kooperatif.
Download jurnal ptk SMP kelas 8 Mapel Matematika
Baca dan Download jurnal ptk SMP Semester I
Berdasarkan uraian di atas penulis mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul: “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Melalui Bimbingan Kelompok Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMP Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah sebagal berikut: Apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMP Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.”
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui bimbingan kelompok di SMP Semester 1 Tahun PeIajaran 2015/2016.”
Kata Kunci: Bimbingan Kelompok, RPP
Download jurnal ptk SMP Semester I
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah sebagal berikut: Apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMP Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.”
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui bimbingan kelompok di SMP Semester 1 Tahun PeIajaran 2015/2016.”
Kata Kunci: Bimbingan Kelompok, RPP
Download jurnal ptk SMP Semester I
Minggu, 09 Oktober 2016
Download PTK SMA semester II kelas 10 mapel PAI
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA pada tahun pelajaran 2012/2013, dimulai pada bulan Desember tahun 2012 sampai dengan bulan Juni 2013.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini berfungsi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran (Teaching Learning Quality). Jika kualitas pembelajaran meningkat maka prestasi belajar peserta didik meningkat.
PTK ini fokuskan untuk mencari pemecahan masalah yang dialami oleh guru dan peserta didik di SMA Negeri 8 Surakarta. PTK menurut (Suharjono, Supardi, 2011:85), terdiri dari empat kegiatan yang berulang-ulang disebut dengan siklus,satu siklus terdiri dari: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanan tindakan; (3) pengamatandan pengumpulan data; (4) refleksi.
Siklus 2 merupakan perbaikan tindakan dari siklus 1,akibat masih dijumpai adanya kelemahan atau kekurangan pada tindakan siklus I, maka perlu adanya perencanaan yang lebih baik dan lengkap dari metode yang telah dilakukan.
Download PTK SMA semester II kelas 10 mapel PAI
Prosedur Penelitian
Penelitian ini berfungsi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran (Teaching Learning Quality). Jika kualitas pembelajaran meningkat maka prestasi belajar peserta didik meningkat.
PTK ini fokuskan untuk mencari pemecahan masalah yang dialami oleh guru dan peserta didik di SMA Negeri 8 Surakarta. PTK menurut (Suharjono, Supardi, 2011:85), terdiri dari empat kegiatan yang berulang-ulang disebut dengan siklus,satu siklus terdiri dari: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanan tindakan; (3) pengamatandan pengumpulan data; (4) refleksi.
Siklus 2 merupakan perbaikan tindakan dari siklus 1,akibat masih dijumpai adanya kelemahan atau kekurangan pada tindakan siklus I, maka perlu adanya perencanaan yang lebih baik dan lengkap dari metode yang telah dilakukan.
Download PTK SMA semester II kelas 10 mapel PAI
Download jurnal ptk pembelajaran PKn di Kelas V SD Semester II
Secara umum tujuan penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memberikan gambaran/informasi bagi guru PKn tentang pengaruh media Grafis dalam pembelajaran PKn di Kelas V SD. Secara khusus tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk mengetahui cara-cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi
2) Untuk mengetahui cara-cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi
3) Untuk mengetahui seberapa besar hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi.
4) Untuk mengetahui hambatan yang dialami murid dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi.
Download jurnal ptk pembelajaran PKn di Kelas V SD Semester II
1) Untuk mengetahui cara-cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi
2) Untuk mengetahui cara-cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi
3) Untuk mengetahui seberapa besar hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi.
4) Untuk mengetahui hambatan yang dialami murid dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan media Grafis bagi murid Kelas V SD pada pokok bahasan Organisasi.
Download jurnal ptk pembelajaran PKn di Kelas V SD Semester II
Sabtu, 08 Oktober 2016
Download jurnal ptk SD kelas 4 mapel Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberpa hal seperti dibawah ini.
1) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament .
2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
1) Apakah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015?” 2) Apakah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015?”
Download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel Bahasa Jawa
1) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament .
2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
1) Apakah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015?” 2) Apakah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis aksara jawa kelas IV SD Tahun Ajaran 2014/2015?”
Download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel Bahasa Jawa
Download jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn materi SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN PEMERINTAH KECAMATAN
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat di buat rumusan masalah sebagaiberikut:Apakahdenganmenggunakanmodelpembelajarankooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraansiswa kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusanmasalahyangtelahdisampaikan,tujuanyangingin dicapaidalampenelitianiniyaitu: Meningkatkan hasilbelajarPendidikan Kewarganegaraan menggunakanmodelkooperatif tipenumberedheadstogether padasiswakelas IV SD Negeri tahun pelajaran 2014/2015.
Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun peneliti sendiri.Adapun manfaat yang diharapkan adalah:
Download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusanmasalahyangtelahdisampaikan,tujuanyangingin dicapaidalampenelitianiniyaitu: Meningkatkan hasilbelajarPendidikan Kewarganegaraan menggunakanmodelkooperatif tipenumberedheadstogether padasiswakelas IV SD Negeri tahun pelajaran 2014/2015.
Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun peneliti sendiri.Adapun manfaat yang diharapkan adalah:
Download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKn
Baca dan download jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKN
Teknik analisis data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori/kualitatif. Teknik analisis data aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan 2 dan kemudian skornya dijumlah.
Jumlah skor kemudian dipersentase .Penerapan model pembelajaran CLIS pada pembelajaran PKn di Kelas IV SD semester I Tahun pelajaran 2013/2014 mendapatkan hasil belajar yang baik. Pembelajaran PKn dengan menggunakan lebih efektif karena siswa dilibatkan secara aktif, sehingga proses pembelajaran dapat menggairahkan siswa.
Pada awal pembelajaran perhatian siswa sudah menunjukkan respon yang positif, apalagi sewaktu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi. Siswa lebih antusias dan merasa tertantang untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
Melalui alat peraga yang telah disediakan, tampak bahwa setiap siswa ingin menanggapai peristiwa yang terjadi dalam gambar sehingga pembelajaran tampak lebih hidup. Pada tahap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi dan wawancara dengan siswa. Hasil evaluasi pada akhir pembelajaran lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan model pembelajaran CLIS. Selain data yang dihasilkan dari tes, terdapat data lain yang berupa hasil wawancara tentang kesan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS.
download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKN
Jumlah skor kemudian dipersentase .Penerapan model pembelajaran CLIS pada pembelajaran PKn di Kelas IV SD semester I Tahun pelajaran 2013/2014 mendapatkan hasil belajar yang baik. Pembelajaran PKn dengan menggunakan lebih efektif karena siswa dilibatkan secara aktif, sehingga proses pembelajaran dapat menggairahkan siswa.
Pada awal pembelajaran perhatian siswa sudah menunjukkan respon yang positif, apalagi sewaktu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi. Siswa lebih antusias dan merasa tertantang untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
Melalui alat peraga yang telah disediakan, tampak bahwa setiap siswa ingin menanggapai peristiwa yang terjadi dalam gambar sehingga pembelajaran tampak lebih hidup. Pada tahap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi dan wawancara dengan siswa. Hasil evaluasi pada akhir pembelajaran lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan model pembelajaran CLIS. Selain data yang dihasilkan dari tes, terdapat data lain yang berupa hasil wawancara tentang kesan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS.
download disini jurnal ptk SD kelas 4 mapel PKN
Rabu, 05 Oktober 2016
Baca dan Download Jurnal ptk SD kelas 1 mapel IPS 2016 materi kebersihan lingkungan rumah
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas I SD yang beralamat di Desa Kenokorejo. Peneliti melaksanakan PTK di SD karena peneliti mengajar di SDN tersebut, sehingga peneliti ingin lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melaksanakan PTK pada mata pelajaran IPS.
Subjek penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD semester II tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Sumber Data
Berdasarkan hasil prasiklus pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS di kelas I SD yang peneliti laksanakan masih memperolah nilai yang rendah dari 18 siswa hanya 2 siswa ( 11,11 % ) yang tuntas dan 16 siswa (88,89%) yang belum tuntas dari KKM 68.
Baca dan Download Jurnal ptk SD kelas 1 mapel IPS 2016
Subjek penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD semester II tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Sumber Data
Berdasarkan hasil prasiklus pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS di kelas I SD yang peneliti laksanakan masih memperolah nilai yang rendah dari 18 siswa hanya 2 siswa ( 11,11 % ) yang tuntas dan 16 siswa (88,89%) yang belum tuntas dari KKM 68.
Baca dan Download Jurnal ptk SD kelas 1 mapel IPS 2016
Download jurnal ptk SD kelas 6 mapel IPA materi perkembangan dan pertumbuhan manusia
Berbagai data dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunaan alat peraga perkembangan dan pertumbuhan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia. Dan penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat menyebabkan siswa mudah memahami dan menyerap materi perkembangan dan pertumbuhan manusia.
Berikut ini merupakan perjalanan pembelajaran yang diawali dari Pra Siklus. Tingkat penguasaan 70 ke atas adalah 12 siswa dari 30 siswa = 35,42%. Pada Siklus I menjadi 21 siswa dari 30 siswa = 70 %, lalu pada Siklus II menjadi 30 siswa dari 30 siswa = 100%.Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga perkembangan dan pertumbuhan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia Kelas 6 semester I SD
Download jurnal ptk SD kelas 6 mapel IPA materi perkembangan dan pertumbuhan manusia
Berikut ini merupakan perjalanan pembelajaran yang diawali dari Pra Siklus. Tingkat penguasaan 70 ke atas adalah 12 siswa dari 30 siswa = 35,42%. Pada Siklus I menjadi 21 siswa dari 30 siswa = 70 %, lalu pada Siklus II menjadi 30 siswa dari 30 siswa = 100%.Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga perkembangan dan pertumbuhan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia Kelas 6 semester I SD
Download jurnal ptk SD kelas 6 mapel IPA materi perkembangan dan pertumbuhan manusia
Download jurnal ptk SD kelas 5 mapel bahasa Indonesia materi menyimak cerita
Hasil tes tindakan Siklus I menunjukkan adanya peningkatan baik nilai hasil belajar maupun tingkat ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil post-tes yang dilaksanakan pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 70.00 dan nilai tertinggi sebesar 85.00. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah sebesar 78,75.Ditinjau dari penguasaan penuh secara klasikal, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 71.00 adalah sebanyak 6 orang siswa atau 75,00%. Adapun siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 71.00 adalah 2 orang siswa atau 25,00%.
Ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada tindakan Siklus I masih di bawah indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa. Atas dasar hal tersebut, maka diperlukan perbaikan pembelajaran pada tindakan Siklus II sehingga indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa dapat dicapai.Hasil belajar siswa pada tindakan Siklus I selanjutnya dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut:Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus I dapat digambarkan ke dalam diagram berikut.
Download jurnal ptk SD kelas 5 mapel bahasa Indonesia materi menyimak cerita
Ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada tindakan Siklus I masih di bawah indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa. Atas dasar hal tersebut, maka diperlukan perbaikan pembelajaran pada tindakan Siklus II sehingga indikator kinerja berupa tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal sebesar > 80.00% dari jumlah siswa dapat dicapai.Hasil belajar siswa pada tindakan Siklus I selanjutnya dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut:Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus I dapat digambarkan ke dalam diagram berikut.
Download jurnal ptk SD kelas 5 mapel bahasa Indonesia materi menyimak cerita
Download jurnal ptk SD kelas 5 mapel IPA materi Alat Pencernaan Manusia
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan pembelajaran yang dikemas dalam Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make a Match Tentang Alat Pencernaan Manusia Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester 1 Tahun Ajaran 2014/ 2015”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi alat pencernaan manusia.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian perbaikan pada pembelajaran IPA antara lain untuk: Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi alat pencernaan manusia .
Download disini jurnal ptk SD kelas 5 mapel IPA materi Alat Pencernaan Manusia
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi alat pencernaan manusia.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian perbaikan pada pembelajaran IPA antara lain untuk: Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi alat pencernaan manusia .
Download disini jurnal ptk SD kelas 5 mapel IPA materi Alat Pencernaan Manusia
Langganan:
Postingan (Atom)