Rabu, 20 Desember 2017

Download Aplikasi Raport Kurikulum 2013 (Kurtilas) revisi 2017 kelas 5 SD


Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017.
Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017
Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017

Download Aplikasi Raport Kurikulum 2013 (Kurtilas) revisi 2017 kelas 5 SD

Download Aplikasi Raport Kurikulum 2013 (Kurtilas) revisi 2017 kelas 2 SD


Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017.
Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017
Aplikasi Raport Kurtilas SD kelas 2 SD berdasarkan revisi 2017. Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi Rapor Kelas 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017. Aplikasi RAPORT dan NILAI Kurikulum 2013 (RAPORT K13) Terbaru Revisi 2017

Download Aplikasi Raport Kurtilas revisi 2017 kelas 2 SD

Kamis, 30 November 2017

JURNAL PTK KELAS XI IPA KIMIA: PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN DALAM JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI LAJU REAKSI

Siswa dikatakan inventif bila memberikan ide baru. Siswa ini menunjukkan daya pikir orisinil dalam interpretasi mereka. Sikap inventif dapat ditunjukkan dengan pernyataan verbal dan tindakan seperti (a) Menggunakan peralatan dalam cara yang konstruktif dan tidak biasa; (b) Mampu memberikan saran untuk eksperimen yang baru; (c) Mendeskripsikan kesimpulan secara  detail dari pengamatan mereka.

Siswa yang mendasarkan saran dan kesimpulan mereka pada fakta dan kenyataan. Mereka mungkin menunjukkan berfikir kritis lebih besar pada pernyataan verbal, seperti (a) Menggunakan fakta atau bukti untuk mengambil suatu kesimpulan; (b) Menunjukkan kontradiksi pada laporan mereka dibandingkan teman sekelasnya dan (c) Dapat mengubah ide mereka berdasarkan bukti.

Peserta didik yang tetap tertarik secara aktif dalam masalah untuk jangka waktu yang lama dibandingkan dengan teman sekelasnya dikatakan memiliki sikap persisten (teguh pendirian). Mereka tidak mudah diganggu dari aktivitas mereka. Mereka menunjukkan sikap ini dengan cara (a) Terus meneliti materi; (b) Mengulang eksperimen yang gagal dan (c) Menyelesaikan kegiatannya meskipun teman sekelasnya telah selesai lebih dulu.
Keterampilan kooperatif yang diamati dalam pelaksanaan Jigsaw meliputi partisipasi kelompok, pembagian tanggung jawab, kualitas interaksi, dan peran dalam kelompok.

Download disini! JURNAL PTK KELAS XI IPA KIMIA: PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN DALAM JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI LAJU REAKSI 

Jurnal PTK SD Kelas I: UPAYA MENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASIMELALUI PENERAPAN METODE ARTIKULASI

Sebelum melaksanakan tindakan, guru melakukan beberapa aktivitas. Aktivitas itu adalah: (a) berdiskusi dengan kolaborator; (b) merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) menyiapkan materi; (d) menyiapkan evaluasi; (e) menyiapkan kerja kelompok untuk penugasan masing-masing pertemuan. Yang berikut adalah informasi yang detil tentang aktivitas diatas; (a)berdiskusi dengan kolaboratorTujuannya adalah untuk memperoleh persepsi yang sama tentang metode artikulasi dan penugasan.

Penulis dan kolaborator membahas bagaimana cara menerapkan metode artikulasi dan penugasan dalam proses belajar mengajar. Setelah memahami tentang metode artikulasi dan penugasan, kemudian mereka membahas tentang kondisi psikologis siswa. Tujuannya adalah untuk memahami karakteristik siswa di kelas tersebut sehingga penulis mempunyai persepsi sama dengan kolaboratornya.(b)merancang RPP.Guru dan kolaborator merancang tiga pertemuan untuk siklus kedua ini. Dua pertemuan untuk penerapan artikulasi dan penugasan dan satu pertemuan untuk tes. (c)menyiapkan materi( d)menyiapkan evaluasi(e).menyiapkan kerja kelompok.

Pada awal kegiatan guru memberi salam dan melakukan apersepsi. Selanjutnya guru membagi siswa dalam pasangan dengan kemampuan yang heterogen. Kemudian guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing pasangan. Setiap kelompok mendapatkan tugas. (b)Pelaksanaan Kegiatan Int: (1): Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2)Guru menyajikan materi menunjukkan alat-alat teknologi canggih seperti ipad, laptop, smartphone dan kegunaannya sehari-hari. (3)Guru membentuk kelompok berpasangan dua orang. (4) Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi menunjukkan alat-alat teknologi canggih seperti ipad, laptop, smartphone dan kegunaannya sehari-hari dari guru dan pasangannya mendengar dan memperhatikan, kemudian berganti peran. Pelaksanaan Penutup

Download disini! Laporan Jurnal PTK SD Kelas I: UPAYA MENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASIMELALUI PENERAPAN METODE ARTIKULASI

Jurnal PTK SD: PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENERAPKAN MODEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DENGAN METODE DIREKTIF

Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, kajian teori dan kerangka pemikiran yang sudah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: “supervisi akademik berkelanjutan dengan metode direktif dapat meningkatkan kemampuan kinerja guru dalam menerapkan model model pembelajaran kooperatif bagi guru kelas di SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2016/2017”.

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, maka penelitian dilakukan di SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Dipilihnya SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo sebagai tempat penelitian didasarkan pada adanya fakta kemampuan guru dalam pembelajaran di sekolah tersebut cukup rendah dan peneliti bekerja di sekolah tersebut.  Penelitian dilakukan selama tiga bulan, yaitu dimulai pada  bulan Juli hingga bulan September 2016.

Subjek penelitian ini adalah guru-guru kelas di SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan objek penelitian berupa supervisi akademik dalam meningkatkan kemampuan kinerja guru dalam menerapkan model model pembelajaran kooperatif  yang dilakukan kepala sekolah di SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo guna meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran.

Rancangan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan sekolah. Objek penelitian berupa supervisi akademik dengan pendekatan kelompok metode direktif dalam peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran bagi guru kelas dan guru mata pelajaran yang dilakukan kepala sekolah di SD Negeri Kertonatan 02 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan (Action Research). Penelitian dilakukan dalam tiga siklus tindakan. Secara operasional, tidakan yang akan dilakukan mencakup empat tahap yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi.

Download disini! Laporan Jurnal PTK SD: PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENERAPKAN MODEL MODEL PEMBELAJARAN

Rabu, 29 November 2017

PTK: SUPERVISI AKADEMIK METODE KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK BAGI GURU KELAS RENDAH

Supervisi akademik metode kelompok yang dilakukan kepala sekolah berhasil meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran tematik bagi guru kelas rendah di SD Negeri Pucangan 05 UPTD Pendidikan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Hal ini diindikasikan dengan meningkatnya kemampuan guru pada aspek penilaian yang dilakukan.

Kemampuan guru dalam melakukan analisis materi ajar tematik (Buku Guru) mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya skor rata-rata ketercapaian dari sebesar 63.89% pada kondisi awal meningkat menjadi 76.85% pada tindakan siklus I, kemudian meningkat menjadi 87.04% pada tindakan siklus II.

Kemampuan guru dalam melakukan analisis materi ajar tematik (Buku Siswa) mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya skor rata-rata ketercapaian dari dari sebesar 63.64% pada kondisi awal meningkat menjadi 76.77% pada tindakan siklus I, kemudian meningkat menjadi 85.86% pada tindakan siklus II.

Kemampuan guru dalam penyusunan RPP tetamtik mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya skor rata-rata ketercapaian dari sebesar 67.11% pada kondisi awal meningkat menjadi 74.67% pada tindakan siklus I, kemudian meningkat menjadi 85.78% pada tindakan siklus II;

Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran RPP tematik mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya skor rata-rata ketercapaian dari sebesar 64.39% pada kondisi awal meningkat menjadi 80.30% pada tindakan siklus I, kemudian meningkat menjadi 90.91% pada tindakan siklus II.

Download Laporan Jurnal PTK Disini

Jurnal PTK SD kelas III Mapel Pendidikan Agama Islam (PAI)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi, teknik tes, dan teknik non tes. Dokumen yang berupa daftar nilai / laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal. Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal. Pengamatan, menggunakan lembar penilaian yaitu, untuk mengetahui proses belajar mengajar tentang minat, kerjasama, keaktifan dan suasana belajar siswa.

Untuk memperoleh data yang valid mengenai kemampuan membaca Al Quran dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Bentakan 01 semester I Tahun 2015/2016 yaitu: 1) Proses pembelajaran siswa (Pengamatan) divalidasi dengan melalui trianggulasi sumber yaitu data yang berasal dari siswa, guru, dan kolaborasi teman sejawat. Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II.  2) Hasil belajar yang berupa nilai tes yang divalidasi adalah instrumen tes yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal.

Data yang berupa angka (data kuantitatif) menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi.  Data kualitatif hasil pengamatan proses pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus II. Sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II kemudian direfleksi.

Download Jurnal PTK SD kelas III Mapel PAI

Selasa, 28 November 2017

Contoh Jurnal PTK SD Kelas V Mapel PKn Semester II

Berdasarkan data hasil tes yang dilakukan pada akhir tindakan Siklus II, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 98.00 dan nilai terendah adalah 67.00. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 77.47.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 77.47 > KKM yang ditetapkan dengan KKM > 67.00. Atas dasar hal tersebut siswa secara klasikal dianggap sudah mencapai ketuntasan belajar.

Ditinjau dari ketuntasan belajar, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 67.00 adalah 38 orang siswa atau 100.00% dari jumlah siswa, sehingga tidak ada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka indikator penguasaan penuh secara klasikal, berupa tercapainya > 80.00% jumlah siswa  sudah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM > 67.00 sudah terlampaui.

Berangkat dari kondisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru pada tindakan Siklus II berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan terlampauinya indikator keberhasilan tindakan berupa nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa, yaitu dengan ketuntasan kelas sebesar 100%. Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus II selanjutnya dapat disajikan ke dalam diagram sebagai berikut:

Hasil refleksi tindakan pembelajaran Siklus II dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Penerapan strategi pembelajaran Information Search pada tindakan Siklus I dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Hal ini diindikasikan dengan meningkatnya jumlah siswa dengan aktivitas kategori aktif dari sebesar 26.32% pada tindakan Siklus I, meningkat menjadi 65.79% pada tindakan Siklus II.
2)Penerapan strategi pembelajaran Information Search pada tindakan Siklus I dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 70.18 pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi 77.47 pada akhir tindakan Siklus II. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 60.53% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi 100 % pada akhir tindakan Siklus II.

Download Contoh Jurnal PTK SD Kelas V Mapel PKn Semester II

Contoh Jurnal PTK SD Kelas VI Mata Pelajaran IPS

Rendahnya hasil belajar siswa pada kondisi awal disebabkan karena pembelajaran yang disampaikan guru lebih terpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

Hal ini dapat diketahui dari wawancara dengan beberapa orang siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran yang disampaikan guru dilakukan secara monoton sehingga siswa merasa bosan dan mengantuk dalam mengikuti pembelajaran. Komunikasi dalam pembelajaran hanya berlangsung searah sehingga siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil tes diperoleh dari nilai tes yang dilaksanakan setelah akhir pembelajaran tindakan Siklus I, yaitu pada hari Kamis, 12 Nopember 2015. Hasil tes menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 65.00 dan nilai tertinggi sebesar 90.00. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 75.00. Atas dasar hal ini maka secara klasikal siswa belum melampaui batas tuntas minimal yang ditetapkan.

Ditinjau dari ketuntasan belajar, jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas minimal dengan nilai 70.00 adalah sebanyak 13 orang  siswa atau 72.22% sedangkan yang masih belum batas tuntas sebanyak 5 orang siswa atau 27.78%. Data ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus I dapat disajikan ke dalam tabel berikut:

Download disini: Contoh Jurnal PTK SD Kelas VI Mata Pelajaran IPS

Download PTK IPA SD Kelas IV Materi Gaya

Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa ”Pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi Memahami Gaya bagi siswa Kelas IV Semester II SD Negeri Purwotomo No. 97 Surakarta tahun Pelajaran 2014/2015” terbukti kebenarannya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan.

Pada kondisi awal, hasil belajar siswa cukup rendah.Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai rata-rata hasil belajar sebesar 66.47 dan tingkat ketuntasan belajar sebesar 52.94%. Kondisi tersebut diindikasikan disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang mampu mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran cenderung bersifat teacher-centered dan didominasi guru.Guna mengatasi hal tersebut maka guru berupaya melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses. Metode pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses merupakan suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dalam membangun pengetahuan mereka melalui proses mencari dan menemukan.

Penggunaan metode ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk menemukan dan mengkonstruksi pengetahuan mereka tentang suatu konsep.

Upaya perbaikan yang dilakukan guru cukup berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar siswa.Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu dari 66.47 pada kondisi awal menjadi 71.03.Tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 52.94% pada kondisi awal menjadi 70.59% pada tindakan Siklus I.Peningkatan tersebut dipandang belum optimal. Meskipun nilai rata-rata yang diperoleh sudah melampaui KKM, yaitu 71.03 > 70.0, namun penguasaan penuh secara klasikal masih di bawah indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu dengan tingkat penguasaan penuh secara klasikal > 80%. Berpijak dari kondisi tersebut maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada tindakan Siklus II.

Download disini! PTK IPA SD Kelas IV Materi Gaya

Selasa, 05 September 2017

Silabus Mata Pelajaran SMK Kurikulum 2013

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan kejuruan kelompok C.



Kamis, 27 April 2017

Jurnal PTK SD Kelas 5 (Menghitung Volume)

Prosedur peneilitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yatu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Analisis data kualitatif model pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskritif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus ke II sedangkan data yang berupa angka (kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus 1 dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi.

Hasil penelitian melalui menghitung volume kubus dan balok melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas V SD Negeri Manang 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010 meningkat, proses pembelajaran  berlangsung lancar dengan suasana menyenangkan dari  siklus I ke   siklus terdapat peningkatan tentang proses belajar.

Dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan keaktifan dari cukup aktif menjadi aktif, peningkatan keberanian dari cukup berani menjadi berani, peningkatan  kerjasama dari cukup baik menjadi baik, dan peningkatan ketelitian dari kurang teliti menjadi teliti.

Terdapat peningkatkan kompetensi menghitung volume kubus dan balok dari kondisi awal ke siklus II terdapat peningkatan yaitu , Nilai tuntas dari 10 siswa (35,71%) menjadi 28 siswa (100%) yaitu meningkat 18 siswa (64,39%). Nilai rata-rata 60,75 meningkat menjadi 82,36 yaitu meningkat 21,61 dan terjadi perubahan perilaku siswa  ke arah positip.

Download Jurnal PTK SD Kelas 5 (Menghitung Volume)

Jurnal PTK SMA Kelas XII Mapel Kimia (Persamaan Reaksi Redoks)

Prosedur penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan  dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, dokumentasi dan tes Analisis data terdiri atas analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan  siklus II dan deskripstif komparatif dengan membandingkan nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada tes kondisi awal didapatkan 21 siswa (60 %) tuntas belajar dengan nilai rata-rata 68,78, pada siklus I didapatkan 28 siswa (80 %) tuntas belajar dengan nilai rata-rata 76,86, dan pada siklus II didapatkan 32 siswa (91,4 %) tuntas belajar dengan nilai rata-rata 80,66.

Berarti dari kondisi awal ke siklus I terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa (20 %), peningkatan nilai rata-rata sebesar 8,08 dan dari siklus I ke siklus II peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa (11,4 %), peningkatan nilai rata-rata sebesar 3,80. Adapun perilaku siswa juga mengalami perubahan menjadi lebih baik dari siklus I ke siklus II.

Perubahan perilaku siswa meliputi : keaktifan dari kategori cukup aktif menjadi aktif, keseriusan dari kategori cukup serius menjadi serius, kerja sama dari kategori cukup baik menjadi baik, kemampuan berbagi dari kategori cukup baik menjadi baik serta kedisiplinan dan tanggung jawab dari kategori cukup disiplin dan tangggung jawab menjadi disiplin dan tanggung jawab.

Download Jurnal PTK SMA Kelas XII Mapel Kimia

Jurnal PTK Kepala Sekolah SD (Supervisi akademik Guru)

Pembelajaran  yang  baik  akan menghasilkan hasil  belajar  yang  baik  pula. Itu merupakan realitas dalam proses pembelajaran  di sekolah, tidak memilih kelas  rendah ataupun kelas tinggi.

Pembelajaran yang baik harus diusahakan karena tidak semua pembelajaran yang dilakukan guru menghasilkan hasil yang baik. Pastinya pembelajaran yang baik menuntut persiapan yang baik pula,  berawal dari pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran, persiapan media pembelajaran, persiapan instrumen evaluasi  bahkan persiapan setting kelas sangat mendukung proses pembelajaran tersebut sehingga menghasilkan  pembelajaran yang baik yang tentunya akan menghasilkan hasil belajar yang baik bagi siswa.

Hasil supervisi  Pengawas  Sekolah  menemukan adanya  proses  pembelajaran di kelas kurang  maksimal.  Guru  masih  sering  melakukan  pembelajaran  tanpa  persiapan  maksimal.

Rencana  Pelaksanaan Pembelajaran  seadanya,  proses  pembelajaran  berjalan tanpa kolaborasi  dengan  siswa  sehingga  siswa hanya  duduk  manis  mendengarkan  penyampaian  materi  pembelajaran,  mencatat bila  perlu  dan  mengerjakan  soal-soal  Lembar  Kerja  Siswa  yang  telah  dibelinya. Pembelajaran masih tradisional. Dengan  demikian  hasil  pembelajaran  yang  diperoleh  siswa juga  seadanya  saja atau  kurang  maksimal.

Download Jurnal PTK Kepala Sekolah SD

Jurnal PTK SMP Kelas VIII Bahasa Inggris (Menulis Teks Recount)

Dari hasil analisis data dan refleksi, peneliti menemukan fakta bahwa siswa mengalami peningkatan kemampuan dalam menulis teks Recount dari siklus pertama sampai siklus kedua. Hasil dari pemberian tindakan untuk tiap-tiap putaran atau siklus menunjukkan bahwa pemanfaatan alat peraga Flash Card dan Pola Latihan Bertahap sangat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan menulis teks Recount.

Nilai rata-rata siswa pada tahap sebelum pemberian tindakan dari  60,53 dengan prosentase  ketuntasan belajar siswa 43,75%, meningkat menjadi 62,65 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa 56,25 setelah siswa diberi tindakan pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 68 dengan prosentase ketuntasan siswa 81,25% setelah diberi perbaikan tindakan pada siklus 2.Dengan gain skor (Perolehan nilai) rat-rata 7,47.

Dari keterangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga Flash Card melalui Pola Latihan Bertahap terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks Recount.

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti menyimpulkan Pemanfaatan Alat Peraga Flash Card melalui Pola Latihan Bertahap Dalam Pembelajaran Menulis Teks Recounr adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis .

Oleh karena itu, peneliti memberikan saran untuk guru (1) harus inovatif dan kreatif dalam mengembangkan Media Pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh pada waktu mengikuti proses pembelajaran.(2) harus terus berupaya untuk belajar disamping mengajar.(3) harus mampu berpikir kreatif untuk tetap membuat siswa-siswinya tetap dapat berprestasi walau dalam keadaan yang serba terbatas.Untuk sekolah (1) sebaiknya memperhatikan dan menyediakan sarana dan prasarana demi kelancaran program pembelajaran.(2) sekolah hendaknya mampu membudayakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas karena hakikat PTK adalah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.



Download Jurnal PTK SMP Kelas VIII Bahasa Inggris

Rabu, 26 April 2017

Jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel IPS (Keragaman suku Bangsa)

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wirogunan 03 Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 pada kelas IV. Alasan pemilihan adalah karena peneliti mengajar di sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam pelaksanaan tindakan. Penelitian direncanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan yaitu dari persiapan penelitian bulan Oktober 2013 sampai dengan penyusunan laporan penelitian bulan Desember 2013.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester I SD Negeri Wirogunan 03 Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Alasan pemilihan subjek dilandasi pada kenyataan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPS rendah, yaitu baru mencapai 58.33%.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang paling tepat adalah maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Model dan strategi tindakan dalam penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2006: 69) dengan dua siklus.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV semester I SD Negeri Wirogunan 03 Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014, dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah yang telah ditentukan.



Download Jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel IPS

Jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel PKN (Sistem Pemerintahan RI)

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI semester I SD Negeri Wirogunan 02 Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah: a) Merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan PKn materi Memahami Sistem Pemerintahan Republik Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu mulai bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Desember 2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester I SD Negeri Wirogunan 02 Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang. Alasan pemilihan subjek dilandasi pada kenyataan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi materi Memahami Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dan berada di bawah KKM yang ditetapkan dengan tingkat penguasaan penuh secara klasikal > 80.00%, yaitu baru mencapai 52.94%.

Jenis penelitian dengan strategi yang dianggap terbaik untuk diterapkan adalah penelitian tindakan kelas. Model dan strategi tindakan dalam penelitian ini mengacu pada model McKernan (Wiriaatmadja, 2006: 69) dengan dua siklus.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas VI semester I SD Negeri Wirogunan 02 Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015, dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah yang telah ditentukan.

Download Jurnal PTK SD Kelas 6 Mapel PKN

Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel Matematika materi Pecahan

Berdasarkan kajian teori di atas, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut;  Kondisi awal guru belum memanfaatkan model pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and Learning, pada kondisi awal ini penguasaan siswa pada kompetensi membandingkan pecahan masih sangat rendah. Tindakan yang dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siklus I dan dilanjutkan pada siklus II. Diduga melalui model pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kompetensi membandingkan pecahan sederhana.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah prestasi belajar kompetensi  membandingkan pecahan sederhana dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran pendekatan contextual teaching and learning pada siswa kelas III SD Negeri Jetis 01, Sukoharjo, Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2014.Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 40 anak, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing melalui empat tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Download Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel Matematika

Jurnal PTK SMA Kelas X (PAI)

Data hasil tes diklasifisikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara desktiprif, yakni dengan membandingkan nilai tes antarsiklus. Yang dianalisis adalah nilai tes siswa sebelum menggunakan media contextual teaching and learning dengan pendekatan inquiry; dan nilai tes siswa setelah menerapkan metode contextual teaching and learning dengan pendekatan inquiry sebanyak 2 siklus. Kemudian, data yang berupa nilai tes antarsiklus tersebut dibandingkan hingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian atau indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Rumusan kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan pemahaman ayat-ayat Alqur'an tentang kompetisi dalam kebaikan yang ditunjukkan dengan perolehan nilai minimal 75 (KKM). Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil jika pada siklus I 75% siswa memperoleh nilai > 75 (KKM) dan pada siklus II 90% siswa memperoleh nilai >75 (KKM).

Prosedur penelitian adalah serangkaian tahap penelitian dari awal sampai akhir. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 20) ada empat tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu: (1) perencanaan (planning); (2) penerapan tindakan (action); (3) mengobservasi (observation); dan (4) refleksi (reflecting). Setiap pelaksanaan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas, harus mencakup empat tahapan di atas. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini sebanyak 2 siklus.


Download Jurnal PTK SMA Kelas X (PAI)

Jurnal PTK Kepala Sekolah SD (Supervisi Akademik)

Berdasarkan pada landasan teori yang diuraikan di atas dapat dijelaskan kerangka berpikir dalam penelitian sebagai berikut: Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian dan peneliti belum melakukan supervisi akademik tentang menyusun RPP dengan Strategi Cooperative Script maka kreativitas dan kemampuan guru kelas tinggi Se-Gugus Candi Mendut Semester I  Tahun Pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Agar kreativitas dan kemampuan menyusun RPP dengan Strategi Cooperative Script bagi Guru kelas tinggi Se-Gugus Candi Mendut, Semester I  Tahun Ajaran 2013/2014 dapat meningkat, maka tindakan yang dilakukan peneliti yaitu melakukan penerapan supervisi akademik dalam menyusun RPP dengan Strategi Cooperative Script dua siklus, yaitu: siklus I melakukan supervisi akademik secara kelompok dan siklus II melakukan supervisi akademik secara individu.

Berdasarkan kajian teori apabila tindakan tersebut di atas dilakukan, maka akan ada peningkatan kreativitas dan kemampuan dalam menyusun RPP dengan Strategi Cooperative Script bagi Guru kelas tinggi Se-Gugus Candi Mendut Semester I  Tahun Ajaran 2013/2014.


Download Jurnal PTK Kepala Sekolah SD (Supervisi Akademik)

Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel IPA (Ciri-ciri makhluk hidup)

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2014 semester ganjil 2014/2015 pada siswa kelas III (tiga) SD Negeri Slembaran yang berjumlah 39 anak dengan jumlah siswa perempuan 14 anak dan siswa laki – laki berjumlah 25 anak
   
Subjek penelitian adalah siswa kelas III (tiga) SDN Slembaran Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 39 orang , terdiri dari siswa perempuan 14 anak dan siswa laki – laki berjumlah 25 anak.
Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, subjek penelitian adalah siswa kelas III (tiga) pada SD Negeri Slembaran Kota Surakarta, tahun ajaran 2014/ 2015 pada semester 1 , setelah pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II.

Sumber data sekunder merupakan sumber data pendukung yang digunakan untuk mendukung sumber data primer nilai diperoleh dari guru kelas III ( tiga ) yang mengajar guru kelas III (tiga) di SD Negeri Slembaran Kota Surakarta, semester I tahun pelajaran 2014/ 2015.

Teknik Pengumpulan Data. Data dalam penelitian ini data yang diperoleh berdasarkan data nilai yang dimiliki guru kelas dan peneliti di SD Negeri Slembaran kota Surakarta semester I tahun pelajaran 2014/ 2015, teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode diskusi, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi.


Download Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel IPA (Ciri-ciri makhluk hidup)

Jurnal PTK SD Kelas 4 Mapel Matematika (Pecahan)

Karena keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika Tentang Menjumlahkan dan Mengurangkan Pecahan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diungkapkan  rumusan masalah sebagai berikut: Apakah melalui penerapan model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang menjumlahkan dan mengurangkan pecahan bagi siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014?

Adapun tujuan khusus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang menjumlahkan dan mengurangkan pecahan melalui penerapan model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) bagi  siswa  kelas IV SD Negeri Sidorejo 01 semester II tahun pelajaran 2013/2014.

Manfaat bagi siswa. Penelitian ini dapat menumbuhkan minat dan hasil belajar matematika tentang menjumlahkan dan mengurangkan pecahan, menambah pengetahuan dan wawasan siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran, serta mengatasi kejenuhan siswa, dan meningkatkan kerja sama dalam belajar.

Manfaat bagi guru, memperoleh teori baru tentang model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran, meningkatkan kreativitas, pengetahuan guru dalam merancang suatu pembelajaran, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan, metode, atau gaya pembelajarannnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kelasnya.

Manfaat bagi Sekolah, Penelitian ini memberikan masukan yang positif, yaitu dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan hubungan kerjasama antara guru dan siswa, kepala sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan pemanfaatan sumber belajar dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, serta meningkatan efisiensi pelaksanaan pembelajaran.


Download Jurnal PTK SD Kelas 4 Mapel Matematika (Pecahan)

Jurnal PTK Kepala Sekolah SD (Supervisi)

Untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan kinerja  guru kelas enam Sekolah Dasar dalam pembelajaran melalui supervisi klinis secara periodik
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kinerja guru kelas enam dalam pembelajaran setelah dilaksanakan supervisi klinis secara periodik.

Manfaat bagi guru, penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan guru di gugus Teluk Bayur, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
Manfaat bagi Pengawas, penelitian ini sebagai bahan masukan, memberikan solusi pengawas, dan menemukan cara untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan guru.
Manfaat bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu meningkatkan kinerja guru, professional guru, dan peningkatan kualitas pembelajaran

Pengertian kinerja menurut Syafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya (2007:155) adalah merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Abdullah Munir (2008:30) Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi lembaga.

Download Jurnal PTK Kepala Sekolah SD (Supervisi)

Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel Bahasa Indonesia

Untuk mempermudah pemahaman dalam kerangka berpikir dari apa yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan kelas, tentang “Meningkatkan Keterampilan Menilis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Keterampilan menulis karangan dipengaruhi oleh proses belajar siswa, jika proses belajar siswa baik maka keterampilan menulis karangan juga akan baik.  Pembelajaran pada kondisi awal guru masih menggunakan metode yang ceramah.

Tindakan pada siklus I pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis karangan guru menggunakan media gambar seri  dengan  bimbingan guru. Siklus II pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis karangan guru menggunakan media gambar seri  tanpa bimbingan guru.

Dari tindakan kelas, siklus I  dan siklus II, diharapkan siswa yang belum memahami tentang keterampilan menulis karangan, dapat memahami dan keterampilan menulis karangan meningkat, dengan ditunjukkannya adanya peningkatan keterampilan menulis karangan. Kondisi akhir, melalui penggunaan media gambara seri diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan, pada siswa kelas III B SD Negeri Gayam 01 Semester II Tahun 2013/2014.
Download Jurnal PTK SD Kelas 3 Mapel Bahasa Indonesia

Jurnal PTK Kepala Sekolah SD

Penelitian dilaksanakan di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan lokasi dilandasi adanya alasan bahwa: 1) peneliti merupakan Pengawas di gugus tersebut; dan 2) kompetensi guru kelas di gugus tersebut dalam penyusunan rubrik penilaian kurang optimal sehingga perlu pembinaan secara terstruktur.Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, yaitu pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015.

Subyek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah guru kelas IV, V, dan VI  Sekolah Dasar di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, yang terdiri dari 16 orang guru. Obyek penelitian adalah kompetensi guru menyusun rubrik penilaian, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi kelas IV, V, dan VI di Sekolah Dasar.

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik observasi, dan dokumen. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

Teknik dokumen digunakan untuk memperoleh data berupa kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran sebelum dan sesudah pelaksanaan pembinaan terstruktur melalui  supervisi akademik metode kelompok dilaksanakan.

Download Jurnal PTK Kepala Sekolah SD

Jurnal PTK kelas 5 SD Pendiidkan Agama

Hasil analisis tersebut  masih  jauh dari harapan guru, sebab nilai belajar siswa rata-rata 6,10 dengan ketuntasan kelas 0,00%., capaian nilai kelas 61,00%.
Hasil pengamatan pada kondisi awal atau pra siklus dengan menggunakan instrumen observasi / pengamatan di ketahui bahwa hasil belajar siswa masih kurang. Rendahnya hasil belajar ini disebabkan siswa kesulitan memahami konsep terhadap isi materi yang diajarkan guru,  dan siswa pasip dalam proses pembelajaran sehingga intensitas perhatian anak terhadap materi yang dipelajari sangat rendah.
Berdasarkan temuan tersebut dapat di refleksikan, untuk tindakan perbaikan berikutnya  dibutuhkan penggunaan metode pembelajaran yang mampu membantu siswa dalam memahami konsep terhadap isi materi pembelajaran dan mengembangkan konsep sederhana dari nilai-nilai Alkitab yang dipelajarinya berdasarkan pengalaman sehari-hari.


Download Jurnal PTK kelas 5 SD Pendiidkan Agama

Selasa, 25 April 2017

Contoh Naskah Pidato Hardiknas 2017


Contoh Naskah Pidato Hardiknas 2017. Baca selengkapnya dibawah ini contoh naskah Pidato Hardiknas 2017


Minggu, 02 April 2017

Download Jurnal PTK IPS Kelas IX SMP Semester Gasal

Prosedur dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. Metode Alur memiliki ciri khas menggunakan model siklus, dan dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, setiap siklus mencakup empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif, yaitu penelitian melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan. Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Obsevasi. Untuk memudahkan dan mengumpulkan data maka peneliti menggunakan format penelitian (unjuk kerja) dan format observasi dengan skala penelitian. Instrumen yang dipakai berbentuk: soal tes, observasi, catatan lapangan.

Data yang terkumpul dianlisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang sudah dirumuskan. Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus I.

Download Jurnal PTK IPS Kelas IX SMP Semester Gasal

Download Jurnal PTK PKN kelas IV SD Semester I Materi Pemerintahan Desa

Dari data di atas, pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 59,7, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran PKn yaitu 70. Tidak ada siswa yang mencapai KKM dari total 24  siswa  kelas IV  SD Banaran 04  yang mencapai nilai KKM, semua siswa nilainya masih di bawah KKM.

Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar PKn konsep Pemerintaha Desa pada siswa Kelas IV semester I SD Negeri Banaran 04 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.

Pada pembelajaran Pkn selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi.Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

Anak cenderung  tidak tertarik dengan pelajaran materi Pemerintahan Desa sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa di sekolah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti sekaligus sebagai guru Kelas IV SD Negeri Banaran 04,Kec.Grogol  akan melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media interaktif. Diharapkan melalui penelitian tindakan kelas ini dapat mengetahui peningkatan kemampuan hasil belajar PKn pada konsep Pemerintahan Desa dan keefektifan   melalui penerapan media interaktif pada pembelajaran PKn konsep Pemerintahan Desa siswa kelas IV semester I tehun pelajaran 2012/2013.

Download Jurnal PTK PKN kelas IV SD Semester I Materi Pemerintahan Desa

Sabtu, 01 April 2017

Jurnal PTK Bahasa Indonesia kelas KELAS VIII materi menyimak berita

Penelitian kelas kali ini lebih memilih menggunakan media audio visual karena dengan subjek berita yang ditayangkan melalui LCD akan lebih mudah dipahami dan lebih menarik.Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi  hasil belajar yang dicapai.

Peneliti memilih menggunakan media audio untuk membantu proses pembelajaran di kelas dengan memperhatikan  manfaat media pembelajaran di kelas dengan mengetahui kira-kira manfaat media dalam proses belajar siswa.

Ada  4 manfaat media audio visual : 1.Pembelajaran akan lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi. 2.Bahan pembelajaran akan lebih jelas.       3.Metode pengajaran akan lebih bervariasi. 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan pendidikan.

Adapun alat audio visual adalah yang dapat didengar dan dilihat, alat-alat audio gunanya untuk membuat cara pembelajaran yang lebih efektif. Alat audio visual dapat berupa gambar, foto slide, pita kaset ,film, tape recorder film bersuara dan televisi.Media audio visual dibagi lagi:  a)Audio visual diam : media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film.  b) Audio visual gerak; media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video


Download Jurnal PTK Bahasa Indonesia kelas KELAS VIII materi menyimak berita

Download Jurnal PTK Akuntansi kelas XI IPS

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) mampu meningkatkan hasil belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah kognitif dapat dilihat dari hasil post tesnya (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 76,97 terlihat meningkat dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yaitu 63.91.

Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan 65,00 sebanyak 26 siswa dari jumlah keseluruhan 32 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada siklus I telah tercapai yaitu 76,97% siswa telah memperoleh nilai diatas 65,00 dari 70% target yang direncanakan.

Untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotorik siswa, peneliti melakukan pengamatan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan sekitar 78,37% siswa nilai psikomotoriknya telah mencapai 65,00. Dengan kata lain indikator ketercapaian pada siklus I telah tercapai yaitu sebesar 78,37% siswa telah memperoleh nilai minimal 65,00 dari target 70% yang telah direncanakan.

Berdasarkan pengamatan pada siklus I siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Siswa tampak aktif dalam diskusi dan kerja kelompok serta aktif saat pembeljaran berlangsung. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I mencapai 60,36% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 60% telah tercapai.

Download Jurnal PTK Akuntansi kelas XI IPS

Download Jurnal PTK Kelas V SD materi Bidang Datar

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Februari 2014  sampai dengan April  2014. Penelitian dilaksanakan pada waktu itu karena Kompetensi Dasar (KD) yang berhubungan dengan sifat bangun datar , masuk materi program semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.Adapun tempat yang di gunakan dalam penelitian di kelas V SD Negeri Sanggrahan  01 kecamatan Grogol , kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.

Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Sanggrahan  01 kecamatan Grogol, kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 20 orang terdidri dari laki-laki 8 siswa dan 12 siswa perempuan.

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek penelitian merupakan sumber data primer yaitu tentang proses dan hasil belajar siswa.

Dokumen yang berupa daftar nilai/ laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal siswa.
Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal.
Pengamatan, menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui proses belajar mengajar tentang minat, kerjasama, keaktifan, dan suasana belajar siswa.

Download Jurnal PTK Kelas  V SD materi Bidang Datar

Jumat, 31 Maret 2017

Jurnal PTK Matematika TEAMS GAMES TOURNAMENT BAGI SISWA KELAS V SD

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek penelitian merupakan sumber data primer yaitu tentang proses dan hasil belajar siswa.

Dokumen yang berupa daftar nilai/ laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal siswa.
Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal.
Pengamatan, menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui proses belajar mengajar tentang minat, kerjasama, keaktifan, dan suasana belajar siswa.

Aktivitas proses pembelajaran siswa (pengamatan) divalidasi dengan melalui trianggulasi sumber yaitu data yang berasal dari siswa, guru, dan kolaborasi teman sejawat. Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskriftif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. Hasil belajar yang berupa nilai tes yang divalidasi adalah instrumen tes yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kwantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II.

Seperti dinyatakan diatas bahwa desain penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiap-tiap siklus berisi empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Download Jurnal PTK Matematika TEAMS GAMES TOURNAMENT  KELAS V SD

Download Jurnal PTK IPA SD KELAS V SEMESTER I

Berdasarkan uraian dan teori serta kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :“Melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep Struktur Bahan siswa  Kelas V Semester I  di SD Negeri Kwarasan 02 Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada Semester I Tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan , dimulai bulan  Agustus Sampai Bulan Oktober 2013.:Tempat  Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di SD Negeri Kwarasan 02, Kecamatan Grogol , Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Kwarasan 02 termasuk Sekolah Dasar yang berada  di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Peneliti sebagai guru kelas V SD Negeri Kwarasan 02 menem,ukan masalah yang dialami oleh anak didiknya, yaitu rendahnya hasil belajar IPA.

Subyek dalam Penelitian tindakan kelas  ini adalah seluruh siswa kelas V   SDN Kwarasan 02 semester I tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan obyek penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa belajar IPA pada konsep struktur bahan melalui penerapan metode Demonstrasi.


Download Jurnal PTK IPA SD KELAS V SEMESTER I

Kamis, 30 Maret 2017

Download Jurnal PTK Mapel PKn KELAS IV SD SEMESTER I

Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang dapat digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu: a. hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matriks, gambar, data , dan lain-lain.b. hal-hal yang bersifat materiil, seperti model-model, benda contoh.c. gerak, sikap, dan perilaku, seperti simulasi, bermain peran, role playing. d. cerita, kasus yang mengundang dilema moral

Berkaitan dengan hal di atas, maka pembelajaran PKn dapat menggunakan berbagai jenis media yaitu media visual, media audio video atau media berbasis komputer. Namun dari beberapa pilihan media diambil harus mampu memneuhi sayar dan kerakteristikv pembelajaran PKn, misalnya mampu mengajak siswa berfikir kritis, dan peka. Hal lain adalah penerapan suatu media dalam proses belajar mengajar PKn yang tentu saja harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang ingin kita sampaikan kepada siswa.

Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media yang termasuk media visual adalah: Gambar atau foto, . sketsa,  diagram, bagan, kartun, poster, papan planel, dan papan buletin

Download Jurnal PTK Mapel PKn KELAS IV SD SEMESTER I

Download Jurnal PTK Mapel PKn kelas IV SD

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Telukan 04 Kecamatan Grogol  Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan pertimbangan sebagai berikut.; SD Negeri Telukan 04merupakan tempat bertugas peneliti, SD Negeri Telukan 04 merupakan tempat penelitian yang memiliki sarana dan prasarana mencukupi sehingga guru akan mampu mengoptimalkan media dan metode yang tepat, SD Negeri Telukan 04merupakan tempat penelitian yang memiliki prestasi belajar yang sedang.
Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Negeri  Telukan 04 Kecamatan Grogol  Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.Obyek Penelitian; Mata pelajaran untuk penelitian adalah Pendidikan Kewarganegaraan; Standar Kompetensi: Mengenal sistem pemerintah Desa dan kecamatan, Kompetensi Dasar        : Mengenal lembaga-lembaga pemerintah Desa dan kecamatan
Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan langkah, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemgamatan, dan tahap refleksi
 Analisis Data
Data yang digunakan dalam mengolah data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara : 1) Kualitatif yaitu data tentang komentar obsever (pengamat) terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.2) Kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar yang berupa skor yang diperoleh siswa dari tes yang diberikan

HASIL TINDAKAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Telukan 04  Kecamatan  Grogol, selama ini guru menggunakan metode pembelajaran konvensional ceramah maka  dengan metode ini siswa IV menemui kesulitan dalam menguasai dan memhami materi  pelajaran tentan sistem pemilu dan pilkada sehingga hasil belajar PKn kelas IV SDN Telukan 04 rendah.Rendahnya hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Telukan  04 semester I Tahun Pelajaran  2013/2014 dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Download Jurnal PTK Mapel PKn kelas IV SD

Download jurnal PTK Mapel Bahasa Indonesia kelas X SMA

Penelitian ini akan mengambil seting tempat di kelas X MIPA 1 semester satu tahun pelajaran 2013/ 2014 SMA Negeri 2 Surakarta. Tempat ini dipilih karena merupakan tempat peneliti melaksanakan tugas pembelajaran sehingga  sangat memudahkan dalam pengumpulan datanya. Selain itu, hasil penelitian akan menjadi lebih bermakna, terutama dalam upaya pengembangan pembelajaran dan sekaligus untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme peneliti sebagai guru.
Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian diprogramkan selama paling lama  tiga bulan mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, pemerolehan data, pengolahan dan analisis data, sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian. Waktu penelitian yaitu pada awal bulan Agustus sampai dengan akhir bulan Oktober 2013  yaitu pada semester 1 tahun pelajaran  2013/ 2014. Penelitian tindakannya dilakukan pada pertemuan ketiga, keempat, dan kelima pada saat pembelajaran keterampilan berbicara dengan topik bahasan berdiskusi.
Data dan Teknik Pengumpulan  Data
Data yang dikumpulkan adalah data aktivitas belajar dan kompetensiketerampilan membaca peserta didik dari prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Pengumpulan data aktivitas peserta didik dalam pembelajaran membaca dilakukan dengan teknik observasi sedangkan Pengumpulan data keterampilan membaca peserta didik dilakukan dengan tes kompetensi keterampila membaca.

Download jurnal PTK Mapel Bahasa Indonesia kelas X SMA Disini

Jurnal PTK mapel Penjaskes kelas 5 SD

Pada kondisi awal, peneliti belum melaksanakan tindakan penelitian, nilai rata-rata prestasi belajar teori tehnik dasar permainan bola voli siswa kelas  V adalah 70,3 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 66 dan hanya 3 siswa (12,5%) yang mencapai nilai KKM.
Setelah dilakukan tindakan penelitian pada siklus I dengan penggunaan langkah pembelajaran metode diskusi kelompok terarah, nilai rata-rata prestasi belajar teori tehnik dasar permainan bola voli siswa kelas V dalam pembelajaran Penjaskes  pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata menjadi 74,5 (masih di bawah nilai KKM). Nilai tertinggi menjadi 84, nilai terendah menjadi 66 dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 11 siswa (45,8%).
Walaupun sudah terjadi peningkatan prestasi belajar teori tehnik dasar permainan bola voli  dalam pembelajaran Penjaskes, namun peningkatan yang dicapai belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan metode diskusi kelompok terarah dengan perbaikan pada kelemahan/kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Download Jurnal PTK Penjaskes disini

Jurnal PTK Bahasa Inggris kelas VII SMP

Data Y1 siklus 1 dan Y1 siklus 2 diperoleh dari observasi. Supaya data valid divalidasi perlu melibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan kolaborasi.
Validasi data Y2
Sesuai kurikulum yang berlaku divalidasi yakni isinya (content validity) dengan cara membuat kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Kisi-kisi dibuat agar (1)isi butir soal sesuai kurikulum yang berlaku   (2) penyebaran dapat rata untuk menghindari pengelompokan.
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif dipergunakan untuk (1) membandingkan (secara deskriptif) data Y1 kondisi awal dan data Y1 siklus 1. (2) Membandingkan data Y1 siklus 1 dengan data Y1 siklus 2 dan membandingkan data Y1 kondisi awal dan Y1 kondisi akhir. Refleksi     dipergunakan     untuk     membuat     simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi alasan atas simpulantersebut guna menentukan perlu tidaknya tindakan padasiklus berikutnya.

Download file lengkap jurnal PTK Disini