Senin, 23 April 2018

Contoh judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD-SMA/SMK 2018

OPTIMALISASI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA BENTUK ALJABAR MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BAGI PESERTA DIDIK  KELAS VIII A SMP NEGERI 9 SURAKARTA SEMESTER 1TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Agus Budi Hartono 7

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA FABEL DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 SURAKARTA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2017/2018
Alies Sri Lestari 15

MENINGKATKAN KINERJA BELAJAR MELALUI KERJASAMA TIM DENGAN MENYELENGGARAKAN TALKSHOW DI KELAS XII MULTIMEDIA 1
PADA MATA PELAJARAN VIDEOGRAFI SEMESTER GENAP SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013/2014
Darsono 25

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL DENGAN MODEL TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS VIII A SMP MURNI 1 SURAKARTA SEMESTER 2 TAHUN 2016/2017
Dwi Yatminah 33

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL INQUIRI BAGI SISWA KELAS VIII A SMP MURNI 1 SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN 2017/2018
Eko Heri Setyaningsih 43

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS KOMPETENSI READING TEXT DESCRIPTIVE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIII A SEMESTER 1 SMP MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Erna Lestantiningsih 53

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN HASIL BELAJAR PKn KOMPETENSI BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA MELALUI METODE TIME TOKEN BAGI  SISWA KELAS IX A SMP MURNI 1 SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Happy Wahyuni Setyorini 61

PENGGUNAAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK-PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN GAYA BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAGI PESERTA DIDIK KELAS IX E SMP NEGERI 6 SURAKARTA SEMESTER ITAHUN PELAJARAN 2015/2016
Istiqomah 71

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI IRISAN KERUCUT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018
Jumrotun 77

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BAGI SISWA KELAS VII A SMP MURNI 1 SURAKARTA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Nina Haryati 89

PENERAPAN METODE HEURISTIK-VEE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR “MENGHITUNG LUAS” BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL SD NEGERI KARAKAN 02,  KEC. WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
R. Sholikhah 99

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL DAN KETRAMPILAN MELAKUKAN GERAKAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PEER TUTORING BAGI SISWA KELAS XI MIPA-1 PROGRAM 4 SEMESTER PADA SEMESTER GASAL SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Surati 107

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER BAGI SISWA KELAS VIII B SMP MURNI 1 SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Widadi Tentrem Sucipto 121

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE TANYA JAWAB DAN VARIASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KALIANCAR KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Widiyatmi 131

Rabu, 11 April 2018

Materi IPS Kelas 5 SD: Peninggalan Sejarah Di Lingkungan Setempat

Peninggalan Sejarah
Sejarah adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa lalu. Sedangkan peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang mempuanyai nilai sejarah. Ada bermacam-macam bentuk peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah bisa berupa fosil, peralatan dari masa lampau, prasati, patung, bangunan, naskah, dan cerita atau hikayat.
1.   Fosil, yaitu sisa-sisa tulang belulang manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu. Tulang belulang dan sisa-sisa tumbuhan itu berasal dari masa purba. Mereka tertanam di lapisan tanah. Umumnya fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Dari fosil-fosil itu kita bisa mengetahui kehidupan pada zaman purba. Contoh: Fosil tengkorak manusia purba di Sangiran Jawa Tengah yang ditemukan oleh E. Dubois.
2.   Peralatan dari zaman dulu. Ada banyak peninggalan berupa peralatan yang dipakai pada zaman dulu. Peralatan ini digunakan untuk berburu, menangkap ikan, dan bertani.Ada yang terbuat dari logam, tulang dan batu.
3.   Prasasti, yaitu tulisan-tulisan dari masa lampau, Tulisan ini ditulis pada batu emas, perunggu, tembaga, tanah liat atau tanduk binatang.Prasasti ini biasanya berisi cerita tentang suatu kerajaan. Contohnya: Prasasti Yupa, Prasasti Kedukan Bukit.
4.   Patung (Arca). Kebanyakan patung atau arca ini berasal dari kerajaan Hindu dan Budha. Bentuk Patung itu bermacam-macam. Ada patung dewa-dewa, ada patung Budha, ada patung yang berupa binatang dan lain-lain. Patung-patung itu terbuat dari batu, perunggu, atau bahkan emas. Bangunan. Bangunan yang bernilai sejarah antara  lain
Candi, adalah bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu. Candi didirikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan. Contohnya: Candi Borobudur, Candi Prambanan.
Gedung, adalah suatu bangunan rumah. Banyak gedung yang mempunyai nilai sejarah. Contonya: Gedung Stovia, Gedung Soempah Pemuda.
Tempat ibadat, Contoh tempat ibadat yang mempunyai nilai sejarah adalah Masjid Demak Jawa Tengah,.Gereja Katedral Jakarta.
Benteng, yaitu bangunan yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Benteng-benteng yang ada di Indonesia umumnya peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol. Contoh: Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Duurstede di Maluku.
Istana. Di Indonesia banyak istana yang bernilai seejarah, misalnya Keraton Yogyakarta, Istana Negara, Istana Bogor.
Tugu/monument., adalah suatu bentuk bangunan yang didirikan untuk memperingati suatu peristiwa. Peristiwa itu dianggap penting atau bersejarah. Misalnya: Monumen Yogja Kembali, Monas.
Makam. Makam yang mempunyai nilai sejarah adalah tempat dikuburkannya tokoh-tokoh penting dalam sejarah.Misalnya: makam Diponegoro di Manado, Makam Bung Karno di Blitar.

5. Naskah/tulisan kuno.
Contoh peninggalan sejarah berbentuk naskah/tulisan adalah kitab dan dokumen-dokumen penting.Misalnya: Naskah Supersemar, naskah Proklamasi, Kitab Mahabarata.

Mengenal Sejarah Terjadinya Suatu Tempat dan Daerah
Cerita tentang terjadinya suatu tempat atau daerah ada yang bersifat nyata. Maksudnya kejadian yang diceritakan memang terjadi. Namun ada juga yang berupa dongeng, yang tidak nyata. Maksudnya terjadinyanya suatu tempat atau daerah tidak seperti yang diceritakan. Ada beberapa cerita rakyat. Misalnya: legenda, mitos, dongeng, fable, dan sage. Bentuk-bentuk cerita ini mengisahkan terjadinya suatu tempat secara tidak nyata. Legenda tidak diaggap suci karena tidak ada tokoh dewa. Bentuk-bentuk cerita rakyat dan sejarah terjadinya suatu daerah yaitu.
A. Legenda, yaitu cerita terjadinya suatu tempat. Banyak masyarakat yang percaya cerita itu benar-benar terjadi. Contoh legenda antara lain:
a. Cerita terjadinya Gunung Tangkupan Perahu di Jawa Barat.
b. Cerita asal-usul nama Banyuwangi di Jawa Tengah.
c. Cerita terjadinya Rawa Pening di Jawa Tengah.
B. Mitos, yaitu cerita yang dipercaya benar-benar terjadi, dianggap suci, dan memiliki tokoh, dewa. Contohnya: asal usul Prambanan, asal usul Selat Bali.
C. Dongeng, adalah cerita yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Biasanya berupa cerita tentang keajaiban atau kesaktian. Misalnya dongeng Joko Tarub, Timun Emas, Bawang Merah dan Bawang Putih.
D. Fabel. Fabel termasuk cerita rakyat yang berisi pendidikan moral. Biasanya bercerita tentang kehidupan hewan atau binatang. Dalam fable hewan bisa berbicara seperti manusia.
E. Sage, adalah cerita rakyat tentang tokoh kepahlawanan. Cerita seperti ini banyak beredar di masyarakat tetapi sumbernya sulit ditemukan. Biasanya merupakan sumber lisan.

Menghargai Peninggalan Sejarah
Beberapa bentuk penghargaan terhadap benda-benda peninggalan sejarah, antar lain.
1.   Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah. Ini merupakan tugas kita semua. Tetapi penanggung jawab utamanya adalah Negara. Cara merawat dan menjaga antara lain sebagai berikut:
Ø  Menjaga keutuhan benda-benda peninggalan sejarah. 
Ø  Tidak mencoret-coret dan membuat kotor benda-benda peninggalan sejarah.
Ø  Tidak mengambil dan memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebagai barang antic.
Ø  Melakukan pemugaran dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya.
2.   Mengunjungi tempat-tempat peninggalaln sejarah seperti candi, makam pahlawan, monumen  dan lain-lain.
3.  Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar.

D. Manfaat menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah
Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah antara lain yaitu:
memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai obyek wisata,

Materi IPS Kelas 5: Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Di wilayah Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Penyebab keragaman suku bangsa di Indonesia, antara lain: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan geografis, latar belakan sejarah, perkembangan daerah, dan perbedaan agama serta kepercayaan.
Ada suku bangsa yang jumlahnya banyak ada juga yang jumlahnya sedikit. Suku bangsa yang jumlahnya cukup besar contohnya Suku Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Madura, Minangkabau, Bali, Makasar, dan Toraja. Setiap suku bangsa berasal dan menyebar dari suatu daerah.
Selain terdapat beragam suku bangsa, di Indonesia juga terdapat beragam kebudayaan. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk hasil kebudayaan, yaitu gagasan, kebiasaan, dan benda-benda.
Keragaman kebudayaan di Indonesia antara lain tampak dalam bermacam-macam bentuk rumah adat, pakaian adat, adat kebiasaan (tradisi), dan kesenian daerah. Contoh rumah adat adalah rumah gadang, bolon, joglo, tongkonan, dan bentang. Bentuk-bentuk kesenian daerah antara lain musik tradisional, lagu daerah, seni pertunjukan tradisional, dan bermacam-macam benda seni tradisional.
Keragaman suku bangsa dan kebudayaan merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu kita harus bisa mengembangkan perilaku menghargai keragaman suku bangsa dan kebudayaan. Contohnya menerima suku bangsa dan kebudayaan orang lain. Kita juga harus tetap bersatu dalam keberagaman. Dengan bersatu kita akan menjadi bangsa yang kuat.

Materi IPS Kelas 5 SD: Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, manusia harus bekerja. Ada bermacam-macam pekerjaan, misalnya bertani, menangkap ikan, sopir, guru, menjual makanan, menjadi pengacara, dan lain-lain. Semua kegiatan yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup ini disebut kegiatan ekonomi.
Ada tiga bentuk kegiatan ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Distrisbusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke pemakai atau konsumen. Sedangkan konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang dan jasa.
Tanah air kita sangat luas dan kaya. Banyak potensi alam untuk membuka usaha. Ada bermacam-macam bidang usaha, antara lain dalam bidang pertanian, perkebunan,peternakan,  perikanan, kehutanan, pertambangan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata.
Usaha pertanian menghasilkan padi, jagung, kedelai, ubi, dan sayursayuran dan hasil tanaman perkebunan. Hasil usaha pertanian dapat ditingkatkan dengan cara intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi. Tanaman perkebunan dibedakan menjadi dua, yaitu tanaman perkebunan musiman dan tahunan.
Usaha peternakan dibedakan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan besar, hewan kecil, dan unggas. Usaha peternakan banyak dilakukan di Nusa Tenggara, Jawa, dan Sumatera. Usaha perikanan dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan air laut.
Hutan menghasilkan berbagai jenis kayu dan rotan. Usaha-usaha yang memanfaatkan hasil hutan antara lain usaha pengolahan kayu, usaha pembuatan mebel, dan usaha kerajinan rotan.
Ada tiga jenis hasil pertambangan yaitu bahan tambang mineral logam, mineral bukan logam, dan sumber energi. Hasil-hasil tambang bisa diolah lebih lanjut untuk berbagai keperluan manusia.
Negara kita juga memiliki banyak objek wisata. Usaha dalam bidang pariswisata antara lain perhotelan dan jasa

Materi IPS Kelas 5: Keragaman Kenampakan dan Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia

Wilayah negara kita sangat luas. Akibat luasnya wilayah Indonesia, maka terdapat beragam kenampakan alam, perbedaan cuaca antardaerah, perbedaan flora dan fauna, serta pembagian tiga daerah waktu.
Kenampakan alam adalah bentuk permukaan bumi yang terjadi secara alami. Contohnya gunung, sungai, lembah, danau, pantai, teluk, tanjung, dan pegunungan. Gunung-gunung yang terdapat di Indonesia antara lain G. Lauser, G. Sibayak, G. Kratau, G. Ceremai, G. Kelud, G. Merapi, G. Lampobattang, G. Agung, G. Batur, G. Rinjani, dan G. Ranakah. Sungai-sungai besar di Indonesia antara lain Sungai Asahan, Kampar, Musi, Bengawan Solo, Berantas, Kapuas, Mahakam, dan Memberamo. Danau-danau yang terkenal di Indonesia antara lain Danau Toba, Singkarak, Kerinci, Rawa Pening, Tempe, dan Sentani.
Di Indonesia juga terdapat bermacam-macam kenampakan buatan. Kenampakan buatan adalah bentuk permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh kenampakan buatan adalah bendungan/waduk, jalan raya, pelabuhan, dan lapangan udara.
Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu. Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi. Daerah Waktu Indonesia Tengah (WIT) meliputi Maluku dan Papua.

Materi IPS Kelas 5: Peta Lingkungan Setempat

Pengertian Peta
       Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dengan perbandingan tertentu. Di kelas tiga kamu sudah belajar tentang  denah. Peta tak ubahnya seperti denah. Perbedaannya adalah peta  menggambarkan tempat yang lebih luas. Selain itu peta harus dibuat dengan  perbandingan tertentu. Perbandingan inilah yang disebut dengan skala.  Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta dengan jarak  sebenarnya di permukaan bumi. Peta dibuat dengan skala tertentu supaya  dapat menggambarkan keadaan di permukaan bumi dengan ukuran yang tepat. Pada peta untuk menggambarkan obyek alam atau buatan yang  ada di permukaan bumi digunakan simbol, misalnya:       

Bagaimana peta dibuat?
       Pada jaman dahulu orang mengembara tanpa arah tujuan. Saat itu  manusia belum mengenal semua bagian bumi. Para ilmuwan mengembara  ke berbagai tempat. Mereka mencoba menggambar rute perjalanan  mereka menjadi peta sederhana. Ketika peralatan semakin canggih, para  ilmuwan bisa memotret bumi dari atas dengan mudah. Selain dengan  pesawat, satelit j uga bisa digunakan untuk memotret. Dari potret itu dibuatlah peta. Jalan, gang dan daerah kecil yang sulit tertangkap oleh  kamera dari pesawat terbang, dicatat dan diukur langsung oleh petugas langsung di lapangan.

       Permukaan bumi yang bulat bisa digambarkan di atas kertas yang datar. Untuk melakukannya diperlukan proyeksi, yaitu memperkirakan jarak, arah, dan bentuk. Dari semua cara tadi, akhirnya diperoleh sebuah peta yang lengkap. Ada nama jalan,sungai, gunung, termasuk juga ketinggian dan kedalaman suatu tempat.
     
Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Ada pula peta yang dibuat di permukaan bulat yang disebut globe. Globe disebut juga dengan bola dunia.


Jenis Peta
      Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta dibedakan menjadi dua, yakni :
1. Peta Umum
       Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum dari suatu wilayah. Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau kenampakan alam dan buatan. Objek alam misalnya gunung, sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek buatan misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering dipajang di dinding kantor atau sekolah-sekolah merupakan contoh peta umum. Peta Indonesia pada contoh di atas juga termasuk peta umum. Peta umum biasa digunakanuntuk belajar di sekolah,
untuk kepentingan kantor dan wisata.

2. Peta Khusus
       Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data tertentu di suatu wilayah. Peta khusus disebut juga dengan Peta Tematik.

Contoh peta khusus adalah:
a. Peta Persebaran Fauna di Indonesia
b. Peta Hasil Tambang di Indonesia
c. Peta Cuaca di Indonesia.

Komponen Peta
        Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami.  Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain sebagai berikut:

1. Judul peta
        Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau  gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan  isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.

2. Legenda
        Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau  simbol-simbol beserta artiny. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta                             
3. Skala
      Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000. Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya.

4. Simbol
      Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.

5. Mata angin
         Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.

6. Garis astronomis
         Garis astronomis merupakangaris khayal di atas permukaan bumi. Garis astronomis terdiri dari darigaris lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.

7. Garis tepi
         Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas peta tersebut.

8. Tahun pembuatan peta
         Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini.

9. Inset peta
      Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.

10. Tata warna
      Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk
menunjukkan wilayah perairan.

Selasa, 10 April 2018

PTK SD Kelas 5: PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI BAGI SISWA KELAS V SD

Berdasarkan dari tabel di atas tentang hasil  nilai tes praktik lompat tinggi kondisi awal kelas V SD Negeri Pengkol 01 Semester II tahun pelajaran 2012/2013 ada 20 siswa atau 66,67% dinyatakan belum tuntas, dan 10 siswa atau 33,33% dinyatakan  tuntas, nilai yang masih di bawah KKM 65,00 yaitu terdiri dari 20 siswa memperoleh nilai antara 55-64 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM terdiri 6 siswa memperoleh nilai antara 65-74, 4 siswa memperoleh nilai antara 75-84. Nilai rata-rata ulangan kondisi awal yaitu 64,67. 
Deskripsi Siklus I
Hasil pengamatan tentang aktivitas proses pembelajaran siswa dan aktivitas guru, aktivitas proses pembelajaran siswa dapat dilihat dalam tabel di bawah , yaitu sebagai berikut.

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Nilai tes praktik lompat tinggi Siklus I

Berdasarkan dari tabel di atas tentang hasil nilai tes praktik lompat tinggi siklus I kelas V SD Negeri Pengkol 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 ada 12 siswa atau  40,00% dinyatakan belum tuntas dan ada 18 siswa atau 60,00% dinyatakan tuntas. Nilai yang masih di bawah KKM 65,00 yaitu terdiri dari 12 siswa memperoleh nilai antara 55-64, dan yang mendapat nilai di atas KKM ada  8 siswa memperoleh nilai antara 65-74, dan 10 siswa memperoleh nilai antara 75-84. Nilai rata-rata hasil tes praktik lompat tinggi siklus I yaitu 68,33.
Deskripsi Tindakan Siklus II
Hasil pengamatan tentang proses pembelajaran siswa, proses pembelajaran siswa dapat dilihat dalam tabel, yaitu sebagai berikut. 
Rekap hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II